Tidak  Tengleng, Tapi Oleng!
Ini bukan gulai cair,
Tapi rasanya getir
Hal paling menghibur hanya nyinyir
Juga bukan kopi pahit,
Sambiloto saja masih mampu aku bilang tidak
Lebih dari itu
Saat begitu banyak orang
Ia diam membisu
Bisa jadi agar tidak menarik perhatian
Namun saat berduaan
Pedihnya seperti daging pipi disayat sembilu,
Ditumpahkan air garam,
Lalu dijentik dengan kuku tajam
Tugu sekokoh apa pun akan roboh tersapu tornado
Apalagi tiga kali sehari terjadi
Tentu saja tidak mungkin aku tega
Untuk memelototkan mata
Apalagi keluar kata-kata
Mustahil marah begitu rupa
Bukan salahnya, juga aku
Takdir menentukan dan telah berlaku
Saat rumput ditakdirkan melayap
Tak mungkin batang besar kuat tegak
Seperti halnya ayam, dipatahkan kedua kakinya
Lalu dipaksa terbang
Hanya ayam sakti yang bisa,
Dan pasti hanya ada di dunia maya
Tidur, terjaga, kejadian menimpa
Semua nyata
Masa ada ukurannya
Jenis ada bentuknya
Dan, masa jenis jadi pembentuk karakteristik senyawa
Silakan jika kalian tertawa,
Ia tidak tengleng
Namun tetap saja oleng
Tb, 26 Maret 2021