Siapa kira-kira yang tak kesal melihat orang begitu enaknya membuang bungkusan kantong kresek besar ke sungai irigasi?
Padahal sudah disinggung dengan halus agar jangan lagi membuang sampah plastik ke sungai. Akibatnya nanti akan menyumbat jalan air. Jika sudah mampet kasihan banyak sawah yang teredan.
Namun dasar sibawel. Dikasih tahu secara lembut tetap saja tak mau menggubris. Ketahuan membuang sampah siang hari, beralih membuangnya malam hari.
Jenis bungkusannya sama, isinya juga hampir sama. Pernah sekali waktu saya penasaran, apa sih isinya. Ternyata kantong kresek beras itu isinya bungkus kantong kresek kecil. Terang saja wong dia adalah seorang pedagang. Memiliki kios di depan rumahnya.
Lucunya, tidak ada orang lain selain dirinya yang membuang sampah di tempat itu, karena memang lokasinya jauh dari perumahan.
Kita bisa bayangkan, sungai irigasi selebar satu meter, jika tiap hari dilempari kantong kresek besar dalam sebulan saja sudah 30 kantong. Padahal kantong plastik tersebut tidak akan hancur dalam waktu singkat.
Jika ada ranting yang menjulur ke sungai irgasi tersebut, kantong itu akan nyangkut dan akibatnya berjejerlah kantong seperti parade tujuhbelasan. Warna warni jadinya.
Ia berpikir, mungkin tidak akan ada orang yang melihat dan memperhatikan kelakuannya. Soalnya setelah tempat pembuangannya itu beberapa ratus meter adalah semak belukar yang lebat. Hanya pemancing saja yang mungkin mau menyelusuri sungai itu.
Maka melihat dengan nasihat lembut tidak digubris, dengan sedikit keras malah dikira iri dan dengki, saya pun ambil jurus pamungkas. Mau marah silakan, mau diperkarakan juga tak mengapa. Yang penting irigasi itu tetap terjaga dari sampah oleh kesembronoannya.
Suatu saat, ketika air irigasi mulai surut. Biasanya mancing di tempat itu saat surut akan banyak dapat ikan brek. Jadi dengan sedikit waktu saja tempat yang biasa saya gunakan sudah hampir penuh. Memancing pun berhenti.
Satu persatu kantong kresek besar yang masih utuh itu saya kumpulkan. Kurang lebih jadi satu karung besar. Untuk sementara saya taruh ditepian, dalam hati nanti pulang akan ambil karung lalu memasukkannya ke dalam karung.