Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Datang Jalan Berlobang!

17 Maret 2021   22:34 Diperbarui: 18 Maret 2021   11:15 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
madiuntoday Begini Keseruan Lomba Gerak Jalan di Kota Madiun - @madiuntoday

Selamat Datang Jalan Berlobang!

Kita sambut datang dagelan
Tentang jalan berlobong
Kaki tegap melangkah mantab
Dari rumah rumah terucap
Pantang mundur, sebelum musuh kabur!

Di sepanjang jalan, lagu kebangsaan dikumandangkan
Penggugah semangat kepahlawanan
Nyaring langkah serempak
Dengan hitungan kompak
Kadang-kadang setengah berlari
Irama nyanyi dipercepat mengiringi

Satu kolimeter, semangat masih menggebu
Masih ingat pesan ibu, "Jangan permalukan mama, jangan senang jika hanya dapat nomor dua."

Dua kilometer, keringat mulai bercucuran
Kadang suara lagu hancur-hancuran
Namun semangat tetap sederas pancuran
Komandan barisan paham
Langkah tegap agar kembali kompak

Tiga kolimeter, empat kilo
Dua puluh kilometer dan seterusnya
Tak layak aku bercerita
Sepatu sudah ada sebagian disanggul di bahu
Beberapa orang telah rebahan di truk gandengan
Tercecer-cecer
Tak ada lagi barisan seragam dan nyaring nyanyian
Masing-masing dengan hayalan
"Alangkah jika istirahat, es buah kelapa pasti sedap. Tahu goreng hangat-hangat, atau tiduran di sopa sangatlah nikmat."

Saat telah sampai di tujuan, komandan memberikan pertanyaan, lomba gerak jalan tujuhbelasan kalah tak dapat penghargaan,

"Kenapa kita kalah?"
"Karena jalan berlobang!"

"Kenapa kita kalah?"
"Karena jalan berlobang!"

"Kenapa kita kalah?"
"Karena jalan berlobang!"

Pertanyaan dan jawaban adalah bentuk kekesalan
Tak sudi menerima kekalahan
Mencari kambing hitam
Alangkah kejam!

Tb, 17 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun