Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Depan Pintu

16 Maret 2021   23:56 Diperbarui: 17 Maret 2021   00:02 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suar.id - Grid.ID Mitos Dilarang Duduk di Depan Pintu, Benarkah Bikin Seret Rejeki ...

Di Depan Pintu

Kini aku berdiri di depan pintu, sebagian telah terbuka
Tanda-tanda seperti uban di kepala
Satu persatu temanku mendahuli
Ada yang berlari
Ada yang tak memberi kabar sama sekali

Suatu saat aku pasti akan ke luar, tanpa sempat menutupnya kembali
Saat itu pasti
Sepertinya aku tak akan mampu mengelak
Untuk pergi

Tak ada rumah yang tak berpintu
Dari sana penghuni baru mengenal orang terdekatnya
Merasa nyaman dalam tidurnya
Teduh dari terik panas
Dan dinginnya hujan
Tetap ia harus tinggalkan

Saat aku hadir di rumah itu
Dengan tangisan pilu
Dan mereka semua tertawa
Aku ingin,
Saat aku melangkah meninggalkan pintu itu
Dengan senyum kemenangan
Mereka begitu mencintaiku dengan hadirnya tangisan kesedihan
Hal ini bukanlah balas dendam
Tapi tanda sayang
Dan juga peringatan
Bahwa saatnya perpisahan untuk tak lagi tergantikan

Tb, 17 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun