Di Depan Pintu
Kini aku berdiri di depan pintu, sebagian telah terbuka
Tanda-tanda seperti uban di kepala
Satu persatu temanku mendahuli
Ada yang berlari
Ada yang tak memberi kabar sama sekali
Suatu saat aku pasti akan ke luar, tanpa sempat menutupnya kembali
Saat itu pasti
Sepertinya aku tak akan mampu mengelak
Untuk pergi
Tak ada rumah yang tak berpintu
Dari sana penghuni baru mengenal orang terdekatnya
Merasa nyaman dalam tidurnya
Teduh dari terik panas
Dan dinginnya hujan
Tetap ia harus tinggalkan
Saat aku hadir di rumah itu
Dengan tangisan pilu
Dan mereka semua tertawa
Aku ingin,
Saat aku melangkah meninggalkan pintu itu
Dengan senyum kemenangan
Mereka begitu mencintaiku dengan hadirnya tangisan kesedihan
Hal ini bukanlah balas dendam
Tapi tanda sayang
Dan juga peringatan
Bahwa saatnya perpisahan untuk tak lagi tergantikan
Tb, 17 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H