Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bekerja Dini Hari hingga Menjelang Pagi

9 Maret 2021   23:30 Diperbarui: 9 Maret 2021   23:40 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas Regional | Kala Covid-19 Hantam Sektor Industri di Indonesia, Karyawan Pabrik ...

Bagi sebagian orang, dini hari adalah waktu yang nikmat untuk terlelap. Setelah seharian membanting tulang, memeras keringat, demi nasi sesuap.

Tidak bagi mereka ini, pekerja pabrik. Tiga shif sudah bukan hal tabu. Tak ada jeda waktu. Menis selalu menyala. Raung dan asap hitam mengepul di cerobongnya.

Bekerja delapan jam sehari. Tak ada alasan untuk bermalas lagi. Orang akan berkata, siang dijadikan malam dan malam dijadikan siang.

Kita pasti akan menyangka hidup mereka begitu susah. Tidak dengan para pelakunya. Dari sorot matanya, dari celoteh dan kelakarnya terlihat biasa saja.

Apa yang menyebabkan demikian? Bukankah sejak lahir hingga lulus kuliah, siang adalah waktunya beraktifitas. Dan malam apalagi dini hari sangat nikmat jika digunakan istirahat.

Waktu memang sedang berputar. Setiap mereka yang sekolah harus membiasakan diri begadang. Begitulah yang sering saya dengar. Kalau tidak biasa begadang, bagaimana nanti jika harus jadi buruh pabrik? Paling tahan setahun akan keluar, berhenti.

Ironis memang, bertentangan dengan nasihat para guru di sekolah. Jangan begadang, nanti bangun kesiangan dan tidak bisa berangkat sekolah. Jika pun berangkat. akan tidak konsentrasi menerima pelajaran.

Toh nyatanya saat mereka bekerja, mereka harus terbiasa bekerja malam hari. Jika sejak dini melatih diri untuk bangun hingga dini hari, apa yang terjadi. Bekerja tentu saja memiliki beban dan resiko kerja. Kalau mengantuk kemudian terjadi kecelakaan siapa yang rugi?

Lantas bagaimana menyikapinya?

Tidak semua yang sekolah tinggi menjadi pegawai negeri sipil, tidak juga menggeluti dunia usaha mandiri. Sebagian besar akan jatuh menjadi buruh dan karyawan.

Pendiidikan tidak saja menyiapkan lulusannya untuk terampil memasuki dunia kerja. Apa gunanya terampil di perusahaan jika pada saat kena shif malam hari tidak kuat jaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun