Detik Demi Detik
Dengan pelan tapi pasti, detik sedang mengelilingi, menggelindingkan bola salju
Untukmu, juga untukku
Kita mungkin saja tergilas, tanpa sempat menyadarinya
Terjatuh
Dan semakin jauh
Ia seakan tak peduli siapa korban berikutnya
Selalu berputar
Tanpa memberi kabar
Kemudian satu persatu
Lembaran cerita menjadi hambar
Padahal semua orang tau
Waktu menyingkir dan menyelamatkan diri
Dalam kepala sudah terpari
Sayangnya masih saja ia nikmati
Hingga detik demi detik menghampiri
Ada yang lupa sanak famili
Sahabat sejati
Hingga pada pencipta alam semesta ini
Sebenarnya apa yang ia cari?
Anakku tadi berkata, "Lihatlah Abang, ia terkurung. Bangun pagi. Bekerja. Siang, makan. Kemudian bekerja lagi. Saat senja mandi. Makan kemudian tidur. Esok begitu lagi."
Aku, kamu, dan kita semua terkurung
Dalam detik yang menggulung
Tanpa tau jalan keluar
"Kalau kita keluar? Kita akan ke mana?" kata anakku selanjutnya
Aku hanya diam
Tak punya jawaban untuk memastikan
TB, 18 Pebruari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H