Kalimat langsung atau kata "kritik" sedikit banyaknya membuat kuping gatal. Daji sebaiknya jangan sebut kata "kritik"nya. Cerita saja apa yang salah dan apa yang belum baik. Apalagi jika pandai sambil bercerita tentang anekdot-anekdot  tentang kepemimpinan. Sangat mantab.
Kembali ke point pertama di atas, pemimpin harus cerdas. Lah, kalau bawahannya lebih cerdas dari pemimpinnya, ganti aja tuh pemimpinnya. Wkwkwkw... Masak dengan anekdot segala menceritai atasan atau pemimpin. Ada ada saja.
Tapi jika tak percaya, coba saja. Dan tunggu hasilnya. Jika meminta atasan atau pemimpim lebih baik, tentu kita sebagai bawahan lebih baik dahulu. Begitu, Boss!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H