Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Yang Melakukan Saya, Kenapa Kamu yang Sewot!

10 Februari 2021   11:01 Diperbarui: 10 Februari 2021   11:14 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pondok Pesantren Darunnajah | Cara Mewujudkan Keharmonisan dalam Bertetangga

Punya tetangga memang susah-susah gampang. Susahnya jika tetangga terlalu cerewet mengungurusi apa yang kita kerjakan. Apa-apa yang dikerjakan selalu dikomentari. Mending jika komentarnya bagus. Jika jelek, aduhai makan hati banget.

Biar pun begitu, tetangga adalah orang pertama yang akan memberikan bantuan dan pertolongan jika kita mendapat kesusahan atau musibah. Sebaik apa pun keluarga, kalau tempat tinggalnya jauh dari kita tetap saja terlambat. Minimal jarak tempuh yang diperlukan memakan waktu.

Memiliki tetangga yang suka menyaringkan musik hingga sekeras-kerasnya sungguh sangatenyiksa. Satu kampun mendengar suara itu dari rumahnya. Eh, setelah didatangi ternyata rumah dalam keadan kosong. Bagaimana coba? Kesal banget kan?

Demikian juga tetangga yang punya banyak ayam. Kondisinya selalu kelaparan. Setiap pagi ada saja kotoran yang nemplok di teras. Makan dagingnya tidak, tapi tiap hari ikut membersihkan kotorannya. Pasti mangkel banget tuh.

Baca Juga: Pokoke Aku Ra Melu-Melu

Nah, yang paling mengerikan itu jika kita yang beli barang peralatan rumah, tetangga yang meriang. Lalu keluarlah ocehan, uangnya dari hasil inilah itulah. Ikh, punya tetangga begini makan hati pasti.

Sebenarnya agar bertetangga bisa rukun gampang banget syaratnya.

Pertama, ramah dengan tetangga. Modal senyum saja sudah membuat hati berbunga-bunga. Apalagi jika kata-kata manis mampu tersusun untuk menyenangkan tetangga. Manfaatnya luar biasa.

Ke dua, jangan ganggu kenyamanan tetangga. Rasa nyaman tiap individu tentu tak sama. Ada tetangga yang tetap nyaman manakala telinganya mendengar suara musik, suara burung peliharaan. Ada juga tetangga yang sangat risi mendengar kegaduhan sedikit saja dari tetangganya.

Ke tiga, bila mendengar tetangga sakit segera menjenguk. Bukan karena kita berharap jika nanti sakit akan dijenguk tetangga. Menjenguk tetangga adalah salah satu obat penghibur bagi si sakit. Merasa ada yang menjenguk, merasa ada yang memperhatikan sudah menjadi obat batin untuk tetangga. Apalagi jika datang membawa bingkisan.

Ke empat, jika salah satu tetangga ada yang meninggal maka mengurus jenazahnya menjad salah satu kewajiban kita. Minimal ikut menghadiri proses pengurusan hingga sampai ke pemakaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun