Kau Telah ke Lain Hati, Aku Sedih?
Kabar tentang burung gagak telah sampai ke telingaku. Hitam itu pilu, namun tidak untukku. Saat itu, aku hanya ingin melepas baju
"Ada apa dengan bajumu?" Ujarnya.
Mungkin kau menganggap aku akan telanjang dada. Sesungguhnya, baju itulah yang selalu membelenggu.
Dengan baju yang aku kenakan, orang mengenalku sebagai dirimu.
Baca Juga Jika Aku Jadi....
Bukankah lebih baik jika kau tampakkan sekalian wujud aslimu?
"Aku bukan gagak. Aku tak ingin orang ketakutan melihatku," sahutku.
"Mungkinkah mereka menganggapmu bunglon?" Tanyanya.
Bunglon selamat dari pemangsa
Kadang sekali waktu ia berubah warna begitu indah,
Sedap dipandang mata
Salah siapa?
Jika baju yang kau pakai tak lagi layak dikenakan,
Jika ruang ini tak hangat untuk sebuah perapian
Pasti ada istana lain untuk persinggahan
Kau pasti betah berlama-lama di sana
Untuk apa memaksa?
Gagak biarlah jadi gagak
Bunglon biarlah jadi bunglon
Masing-masing indah pada tempatnya
Masing-masing memiliki ciri istimewa
Jika itu adalah aku
Jika itu adalah kamu
Lantas buat apa aku bersedih?
Esok pagi gagak akan bertengger di dahan tertinggi
Ia akan sembunyi dari terik matahari
Demikian juga bunglon meloncat dari satu ranting ke ranting lainnya
Ia akan hinggap pada ranting terkuat di hadapannya
Lantas buat apa aku bersedih?
Sungguh tak ada penyesalan atas peran yang telah kita bagi sama.
TB, 7 Pebruari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H