Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lesapkan Puisiku, Ingsutkan Kopimu

5 Februari 2021   06:47 Diperbarui: 5 Februari 2021   07:48 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lesapkan Puisiku, Ingsutkan Kopimu

Manakala gerimis,
Tak mampu membuat jaket tebal memeluk badan
Apalagi hanya segelas kopi
Bibir mungkin boleh lepuh
Oleh terik matahari
Tidak dengan hatimu

Juga puisi ini
Jangan harap bintang mampu terangi
Mata tertutup sakwasangka
Kepala terendam telaga
Entah berwarna apa
Gerak bibir kelu, darah mengucur
Oleh torehan sembilu
Perihnya bertalu-talu

Kata manis yang pernah terucap
Siapa yang ingat!
Canda riang, ke mana terbang?

Baca Juga Aroma Kopiku Lesap....

Secangkir kopi jadi teman meracik puisi
Telah terganti
Diksi manis tertumpah caci maki
Hangat kopi terkurung dalam panci
Kita telah berdiri
Sendiri-sendiri
Saling membelakangi
Mengumbar benci

Jika hadirku melenyapkan senyummu
Lesapkan puisiku
Jika kopimu tak hangat lagi olehku
Ingsutkan kopimu

Di sini ada yang menghargaimu
Di sana ada yang mempermainkanmu
Mungkin suatu saat akan melecehkan
Hingga seleceh-lecehnya
Percayalah aku!

TB, 5 Pebruari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun