Yang Mengaduk-Aduk Perasaan?
Sinetron berjalan, kekuatan melawan kelemahan
Penderitaan tampil selebar lapangan
Bahkan lebih luas mengalahkan lautan
Berita, kekerasan dan penyiksaan
Korban dan keluhan-keluhan
Salah kata dipelesetkan hingga ujung pemandangan
Di pengadilan, kesakitan demi kesakitan
Kezaliman demi kezaliman
Diaduk kental
Dikepal-kepal
Seperti pentol baso lalu dijajakan
Seperti,
Kuda pintar hanya butuh sekali lecutan,
ia bawa penunggangnya berpuluh-puluh kilometer
Sementara kuda bebal,
perlu dicambuk berkali-kali setiap waktu
Ia tak layak dijadikan kuda tunggangan
Karena itulah ia membebani dengan kotoran
Mata kanan dan mata kiri
melihat hal yang sama dari luar
Apa yang dilakukan mata kanan,
tidak dilakukan mata kiri?
Demikian juga apa tangan kanan
tidak dilakukan tangan kiri
Nyatanya orang akan memilih tangan kanan untuk melakukan perbuatan baik
Pada saat orang buta berkata, "Aku terlahir buta. Aku akan mendapat keringanan."
Ucapan tak membuatnya mendapat keringanan.
Tetap saja ada rasa yang diaduk hingga tak lagi berwujud nyata.
TB, 2 Pebruari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H