Mungkin jika saya boleh mengungkapan makna, meskipun tidak mendekati makna sebenarnya arti dari "purancang maka menyelingit pulang" kurang lebihnya adalah "purancang" yaitu banyak omong dan ingin memang sendiri dalam omongannya.
"Maka" adalah kata sambung yang berarti "sudah A ditambah B pula". Dalam kalimat lain, "hibak muntung maka bepander" artinya "saat mulut berjejal makanan malah sambil berbicara".
Sementara "pulang" artinya "lagi" atau pula. Dalam kalimat "sudah guring, maka guring pulang", artinya "padahal sudah tidur, eh tidur lagi".
Jadi ungkapan "purancang maka menyelingit pulang" bermakna "sudah banyak omong, pedas dan menyakitkan hati pendengarnya pula."
Tradisi masyarakat Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada umumnya selepas salat subuh (pagi hari maksudnya) biasanya nongkrong di warung-warung jajanan di pinggir jalan. Untuk sarapan pagi dan saling bercerita. Kadang tidak hanya sepuluh atau limabelas menit, bahkan berjam-jam.
Apalagi di daerah "pehuluan", mulai dari Martapura, Sungkai, Kandangan, Berabai, Amuntai, sampai ke Tanjung, kebiasaan nongkrong selepas subuhan sangat kental mewarnai kehidupan pagi mereka.
Nah, ditempat inilah gelar "purancang maka menyelingit pulang" sering digunakan. Sambil ngopi, ngeteh, makan nasi kuning, ketupat, atau ada yang hanya sekedar ingin mendengarkan isau terkini di kampung halaman mereka betah berlama-lama menghabiskan pagi.
Soal disukai atau tidak, si "purancang maka menyelingit pulang" tetap eksis dan dinantikan oleh pendengarnya. Dari mulutnya info terkini dan terupdate seputar kejadian yang ada di kampung itu.
"Biarkan saja, ambil yang baik, buang yang buruk," kata mereka begitu ditanya mengapa masih asyik saja mendengarkan obrolannya.
Itulah uniknya bahasa dan budaya daerah. Masing-masing daerah pasti memiliki hasanah bahasa dan budaya yang mirip-mirip, meskipun menggunakan bahasa yang berbeda. Tapi maknanya identik sama. Ada yang pendiam dan jadi pendengar yang baik, ada yang "purancang maka menyelingit pulang."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H