Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Satu Ikatan ke Ikatan Lainnya (Refleksi di Depan Cermin)

26 Januari 2021   21:11 Diperbarui: 26 Januari 2021   22:54 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PTA Jayapura Kebenaran itu Seperti Cermin Pecah | Oleh Yusron Trisno Aji, S.Sy ...

Dari Satu Ikatan Ke Ikatan Lainnya (Refleksi di Depan Cermin)

Baca Juga Puisi yang hampir tembus 1K viwer Sebuah Pemandangan....

Carilah dirimu, apa pun yang engkau inginkah
Dan berbisiklah, "Ia adalah aku..."

Dan bila gelap benar-benar gelap
Kaki mulai merayap
Tangan meraih tak dapat-dapat
Sahabat, teman dekat tak juga merapat
Hanya satu yang terucap
Seribu satu sambat

Pada saat matanya terbuka,
Tak perlu sebuah nama disebut
Siapa saja akan tampak mendekat

Jalan berliku seketika tenggelam
Terbang seolah debu

Maka carilah dirimu
Lalu katakan, "Jika harapan itu baik. Lalu, apa gunanya rasa takut?"

Ketika datang riuh,
Gegap gempita
Pasti tak akan lama
Ketika senyap
Pasti tak akan lama

Maka carilah dirimu
Dan katakan, "Jika penantian menyiksa, mengapa kau lakukan?"

Dari cermin satu ke cermin lainnya
Banyang akan selalu sama
Yang asli ia
Berdiri menatap
Sesekali memaki
"Sungguh kau tak bisa diajak kompromi!"

TB, 26 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun