Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Pemandangan Telah Disaksikan!

25 Januari 2021   13:18 Diperbarui: 23 Februari 2021   10:07 1851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah pemandangan telah disaksikan!

Tak ada suara riang
Apalagi nyanyian dendang
Masing-masing mematung
Aku tak menyebut mereka sedang termenung

Yang pergi kemudian dimakan belatung
Yang tertinggal mengisi hari-hari

Siang berjalan
Malam merayap
Terulang sekian kali hingga tak berbilang
Berangkat pagi pulang dini hari
Berangkat malam pulang petang
Tak ada suara riang
Apalagi nyanyian dendang

Baca juga puisi Nasib Selembar Tissu

Dalam mimpi ia terbayang
Dalam jaga ia terkenang
Layar-layar tekembang menuju pelabuhan
Sebagian tertimpa badai dan tenggelam
Sebagian tertiup angin dan terbang
Tak ada suara riang
Apalagi nyanyian dendang

Siang berjalan
Malam merayap
Terulang sekian kali hingga tak berbilang
Aku menyebut mereka,
Sedang menghitung
Dan selalu salah ketika tak mau berubah
Sampai ia menjadi obyek pemandangan berikutnya

TB, 25 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun