Petaka Tak Terduga
Sebutir tepung sebesar biji beras bagi ikan brek adalah sarapan pagi
Ia pasti akan pungkiri
Umpan itu petaka bagi kelangsungan hidupnya
Berakhir dalam gulungan daun pisang di atas pemanggang
Atau menggeliat dari panasnya minyak penggorengan
Kata, "Iya! Saya mau."
Memiliki konsekuensi hidup atau mati
Tangis penyesalan atas persetujuan
Mungkin logika tak bisa membaca
Tapi fakta itu benar-benar akan nyata
Sekali waktu
Kita unggah status di WA?
Siapa yang membaca?
Siapa yang hanya melihat warnanya?
Siapa juga yang tak mempedulikannya?
Kita puas setelah mengunggah lalu mendeletnya
Bangga begitu komentar datang banyak jumlahnya
Dalam sebutir tepung ada nyawa yang hilang
Dalam satu kata ada harga diri yang terbang
Kadang-kadang
Sayangnya kita selalu alpa menengok ke belakang
Yang jelas spion kendaraan bukan penghalang
TB, 17 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H