Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Syekh Ali Jaber, Nasihat Lembut yang Menghunjam

14 Januari 2021   11:35 Diperbarui: 14 Januari 2021   12:48 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjarmasin Post - Tribunnews.com BREAKING NEWS Innalillahi Wa Innailahi Rajiun, Syekh Ali Jaber ...

Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu wa wassi' mudkhalahu ....

Mendengar berita bahwa Syekh Ali Jaber wafat serasa ada guntur menggelagar, betapa tidak! Bagi saya beliau adalah guru. Walau tidak bertatap muka langsung kesan yang sangat mendalam hadir di kalbu ini.

Dengan bahasa yang lemah lembut khas sedikit kurang fasih menyebutkan huruf tertentu mampu menghujam penonton acara damai Indonesia di TVOne. Saya termasuk salah salah satunya.

Kala itu, wasiat yang paling mendalam yang hingga saat ini masih menghujam kurang lebih, "Kita orang islam, Al Quran adalah kitab petunjuk yang diberikan Allah SWT kepada mahluk ciptaannya. Jika kitab petunjuk itu tidak kita ketahui isinya, tidak pernah kita baca, tidak berusaha untuk menghapalnya kemudian menjadi pedoman berkehidupan. Sangat lucu. Kalau pedoman hidup itu tidak kita jadikan landasan berkehidupan, kita akan menggunakan panduan apa?"

Semenjak menyimak ceramah beliau itu, maka saya yang mulanya sangat malas membaca Al Quran dan mempelajarinya mulai mencoba untuk kembali membuka lembaran-lembaran suci itu.

Dengan tertatih-tatih, satu persatu huruf, kata, dan kalimat dalam Al Quran saya baca, saya perlancar, dan seayat demi seayat walau mulanya sangat berat akhirnya menjadi kebiasaan.

Tak terasa sekian tahun telah berjalan. Alhamdulillah membaca Al Quran sudah menjadi kebiasaan, hapalan surah-surah pendek telah melekat dalam dada, demikian juga kandungan suci Kitab Al Quran sedikit demi sedikit saya pelajari dan pahami.

Berkat petuah berharga dari beliau dengan nama asli Ali Saleh Mohammed Ali Jaber yang lahiir 3 Februari 1976 di Madinah, Arab Saudi kalau bukan karena hidayah Allah SWT tak mungkin mampu hadir di hadapan kita bangsa Indonesia.

Sepertinya bukan hanya saya yang telah dihujam dengan petuah-petuah dan wasiat lembut yang menghujam kalbu. Tentu saja ada ribuan bahkan jutaan dari masyarakat muslim indonesia yang telah mendapatkan hidayah Ilahi berkat kalimat mulia yang keluar dari mulut beliau.

Dengan meneteskan air mati, kali ini saya jadi teringat, "Allah tidak akan mengangkat ilmu Agama dari muka bumi ini melainkan mewafatkan satu persatu ulamanya."

Selamat jalan Syekh Ali Jabir, doa kami dan doa ummat islam Indonesia mengiringi kepergian beliau. Semoga jasa besar membumikan Al Quran di tanah air ini diteruskan oleh generasi-generasi setelahnya, terutama santri-santri beliau.

Semoga menjadi amal zariah yang menjadikan derajat tertinggi di haribaan-Nya. Aamin Ya Rabbal 'Alamin....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun