Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu wa wassi' mudkhalahu ....
Mendengar berita bahwa Syekh Ali Jaber wafat serasa ada guntur menggelagar, betapa tidak! Bagi saya beliau adalah guru. Walau tidak bertatap muka langsung kesan yang sangat mendalam hadir di kalbu ini.
Dengan bahasa yang lemah lembut khas sedikit kurang fasih menyebutkan huruf tertentu mampu menghujam penonton acara damai Indonesia di TVOne. Saya termasuk salah salah satunya.
Kala itu, wasiat yang paling mendalam yang hingga saat ini masih menghujam kurang lebih, "Kita orang islam, Al Quran adalah kitab petunjuk yang diberikan Allah SWT kepada mahluk ciptaannya. Jika kitab petunjuk itu tidak kita ketahui isinya, tidak pernah kita baca, tidak berusaha untuk menghapalnya kemudian menjadi pedoman berkehidupan. Sangat lucu. Kalau pedoman hidup itu tidak kita jadikan landasan berkehidupan, kita akan menggunakan panduan apa?"
Semenjak menyimak ceramah beliau itu, maka saya yang mulanya sangat malas membaca Al Quran dan mempelajarinya mulai mencoba untuk kembali membuka lembaran-lembaran suci itu.
Dengan tertatih-tatih, satu persatu huruf, kata, dan kalimat dalam Al Quran saya baca, saya perlancar, dan seayat demi seayat walau mulanya sangat berat akhirnya menjadi kebiasaan.
Tak terasa sekian tahun telah berjalan. Alhamdulillah membaca Al Quran sudah menjadi kebiasaan, hapalan surah-surah pendek telah melekat dalam dada, demikian juga kandungan suci Kitab Al Quran sedikit demi sedikit saya pelajari dan pahami.
Berkat petuah berharga dari beliau dengan nama asli Ali Saleh Mohammed Ali Jaber yang lahiir 3 Februari 1976 di Madinah, Arab Saudi kalau bukan karena hidayah Allah SWT tak mungkin mampu hadir di hadapan kita bangsa Indonesia.
Sepertinya bukan hanya saya yang telah dihujam dengan petuah-petuah dan wasiat lembut yang menghujam kalbu. Tentu saja ada ribuan bahkan jutaan dari masyarakat muslim indonesia yang telah mendapatkan hidayah Ilahi berkat kalimat mulia yang keluar dari mulut beliau.
Dengan meneteskan air mati, kali ini saya jadi teringat, "Allah tidak akan mengangkat ilmu Agama dari muka bumi ini melainkan mewafatkan satu persatu ulamanya."
Selamat jalan Syekh Ali Jabir, doa kami dan doa ummat islam Indonesia mengiringi kepergian beliau. Semoga jasa besar membumikan Al Quran di tanah air ini diteruskan oleh generasi-generasi setelahnya, terutama santri-santri beliau.
Semoga menjadi amal zariah yang menjadikan derajat tertinggi di haribaan-Nya. Aamin Ya Rabbal 'Alamin....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H