Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seandainya Jagung Jadi Kedelai, Sungguh Tak Akan Merana

7 Januari 2021   05:30 Diperbarui: 7 Januari 2021   05:43 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.berita2bahasa.com/

Tak hanya itu, jagung juga menjadi makanan ternak dan Kementan memastikan stok nasional cukup untuk tahun ini. Pun begitu produksinya tetap digentot. Kira-kira bisa tidak ya, jika setelah jagung yang digenjot nanti kedelai ngeringi genjotannya. Kan lebih berat jagung dari pada kedelai. Ha ha ha... Lebih mudah pastinya.

Kalau katanya menanam kedelai banyak hamanya, hingga para petani malas menanam kedelai. Ini juga ada tanaman jagung yang diserang hama. Tahun 2019-2020 petani di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur mengalami gagal panen. Selain karena rendahnya intensitas curah hujan, hal ini juga karena adanya serangan hama (ulat grayak).

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Lembata, drh. Mathias Beyeng, Selasa (5/1/2021) mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan petugas untuk mengidentifikasi lapangan guna mengambil langkah antisipasi. (Florespedia.com, 5/1/2021)

Saya dan sebagian besar masyarakat Indonesia pasti tak ada yang ingin mendengar jika dibalik impor kedelai ada permainan cukong besar kemudian menjerat pejabat negara dalam lingkaran korupsi lagi. Cukuplah lobster saja, kalau bisa sih. Kalau terpaksa korupsi juga ya terserah. Toh jika ketahuan akan ditindak juga. Kalau gak ketahuan alamat tuh selamat di dunia. Di akherat? Entahlah...

Yang jelas jika kedelai tidak ada, masih ada solusi buat lauk makan. Seperti peribahasa, tak ada rotan akar pun jadi. Gak ada tempe goreng, ureg tempe masih ada perkedel jagung. Bakwan jagung juga bisa dijadikan cemilan dan lauk untuk makan.

Masalah gizi yang terkandung juga tak jauh-jauh amat kalahnya. Di jagung ada vitamin B yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan juga memiliki mineral penting seperti zinc, magnesium, zat besi dan mangan.

Terakhir, usaha yang keras pasti akan membuahkan hasil yang maksimal. Tinggal bagaimana sinergitas yang memadai antara petani kedelai dan pemerintah dalam menggenjot produksi kedelai. Indonesa bisa saja menjadi pemasok kedelai. Minimal untuk kebutuhan dalam negeri.

Jika mau sih, jika tidak ya yang paling gampang impor saja. Selesai perkara, dan manakala terjadi gejolak harga tinggal teriak. Kota punya mulut kok. Wkwkwkkw....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun