Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seandainya Jagung Jadi Kedelai, Sungguh Tak Akan Merana

7 Januari 2021   05:30 Diperbarui: 7 Januari 2021   05:43 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkinkah jagung berubah jadi kedelai? Entahlah, secara fisik memang jagung ya jagung. Kedelai ya kedelai.

Menanam jagung dan memanam kedelai sulit mana sih? Oh iya memangnya penting ya menanyakan tingkat kesulitan bertanam jagung dan bertanam kedelai? Rasanya gak penting-penting amat kok.

Permasalahannya, mengapa kementerian bisa ekspor benih jagung hibrida ke thailand, sementara kita kelimpungan terhadap ekspor kedelai? Struktur tanah untuk bercocok tanam jagung tak jauh beda dengan kedelai. Demikian juga cuacanya.

Ya tidak akan sama komparasi ekspor benih jagung hibrida ke thailand dengan impor kedelai. Kan jagung yang diekspor hanya benih. Seperti polemiknya ekspor benih lobster. Ca elaaah! Lobster yang menjerat koruptor dibawa-bawa.

Bukan begitu bos! Masalahnya Jawa Timur menjadi produsen jagung terbesar di Indonesia di samping 10 provinsi penghasil jagung lainnya.

Seperti yang dirilis kementan Urutan provinsi penghasil terbesar jagung nasional meliputi, pertama, Provinsi Jatim menghasilkan 5,37 juta ton jagun, Jateng 3,18 juta ton, Lampung 2,83 juta ton, Sumut 1,83 juta ton, Sulsel 1,82 juta ton, NTB 1,66 juta ton jagung. Sementara Jabar menghasilkan 1,34 juta ton jagung, Sultra 0,92 juta ton, Gorontalo 0,91 juta ton, dan Sulsel 0,80 juta ton.

Ini data kapan? Jangan-jangan data tahun waw, sekarang memangnya ada tuh yang menanam jangung. Tenang sobat, ini data baru yang dirilis Kompimfo Jatim, 6/1/2021.

Nyatanya Indonesia bisa menjadi produsen jagung, tapi mengapa begitu sulit dengan kedelai? Ini contohnya, Menteri Pertanian Syahtul Yasin Limpo saat penanaman jagung sekaligus meresmikan Food Estate di Desa Umbul Pabal Kecamatan Umbu Rato Nggai Barat, Sumba Tengah beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa di beberapa sentra penghasil jagung, produktivitas mencapai sekitar 8-9 ton per hektar. (Liputan6.com, 26 Desember 2020)

Mungkin permasalahannya adalah bagaimana komitmen pemerintah menangani dan melakukan pendampingan secara serius terhadap komoditas yang menjadi andalan. Padahal status jagung hampir sama dengan kedelai.

Jagung juga masih menjadi makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Nah, yang paling seru itu jika bakar jagung sambil duduk mlipir di tepi pantai. Angin sepoy-sepoy bersama teman-teman makan jagung bakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun