Mereka yang terlalu sering dipuji setidaknya akan sombong, tidak menyadari akan kekurangan yang dimilikinya, terlalu meremehkan tantangan, lupa pada jasa orang lain, dan tidak suka mendapatkan kritikan.
Ternyata pujian dan kehancuran akibat pujian tergantung pada dua aspek.
Pertama, pemberi pujian harus berhati-hati memberikan pujian. Memang benar dengan pujian dampak positif dari keberlanjutan tindakan dan perbuatan baik akan diingat. Namun, jika berlebihan dan berlangsung terus menerus, apalagi terhadap yang selayaknya tidak harus dipuji tetap dipuji demi menyenangkan sungguh berakibat buruk.
Jika yang diberi pujian belum mampu mencerna pujian, yang ada dikepalanya adalah bagaimana agar mendapat pujian dan penghargaan tak peduli apa yang dilakukan baik atau tidak.
Kedua, penerima pujian harus sadar diri. Bagi orang dewasa yang telah mampu mencerna berpikir jernih tentu akan mampu membedakan mana pujian yang benar-benar dipuji dan yang hanya basa basi.
Ketika merasa memang layak dipuji, sesekali terhadap tindakan yang sangat istimewa pasti akan bembahagiakan.
Royal menerima pujian dengan langsung menelan bulat-bulat pujian menjadikan yang bersangkutan sombong, tidak menyadari akan kekurangan, terlalu meremehkan tantangan, lupa pada jasa orang lain, dan tidak suka mendapatkan kritikan.
Bagi saya, lebih baik dicela oleh orang lain. Semakin banyak yang mencela maka akan semakin banyak perbaikan yang dapat dilakukan. Mungkin ada yang sependapat, tak mengapa. Wajar jika pandangan hidup masing-masing orang berbeda.
Dalam kondisi normal saja ada yang disebut pandangan hidup, pegangan hidup, dan susah hidup. Ha ha ha... Jadi biarlah kita rewat perbedaan itu.
Karena saya memang receh, tak layak mendapatkan pujian dari siapa pun. Berharap mendapat pujian dari apa yang biasa-biasa saja, justru saya anggap sebagai tindakan yang melecehkan.
Nyatanya sebesar apa pun pujian yang orang lain berikan pada kita, kenyataannya kita tetap seperti ini-ini saja.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!