Kalender Baru Jadi Bungkus Kacang
Hari ini setahun yang lalu
Hari ini dua tahun yang lalu
Hari ini sepuluh bahkan limapuluh tahun lalu
Dan hari ini seratus tahun yang lalu
Tahun-tahun yang tidak lagi ingin dihitung
Datuk buyutku ada
Hingga nenekku
Ibu bapakku
Aku
Lalu anak-anakku dan keturunanku
Berlalu seperti telah berlalunya hari ini
Dalam rombekan kalender-kalender usang
Selalu tergantikan hingga sebelum tanggal yang dinantikan menjadi pemandangan idaman
Mau apa coba?
Sebutkan keinginanmu?
Apa yang sudah dalam genggamanmu
Apa yang masih terisisa
Tulis dengan rinci seperti detailnya angka-angka dalam indek harga saham
Sebuah penghasilan tambahan
Simpanan dalam tambahan dan kurangan
Mulai punguti kegagalan
Seberapa banyak?
Aku yakin pasti hari ini setahun yang lalu
Akan menjadi hari ini
Dan kita masih saja menghitung
Menambah dan mengurangi
Menyimpan dan enggan berbagi
Sampai kapan?
Mungkin hingga kalender baru menjadi bungkus kacang
Sampai saat gelar yang kita sandang
Sebagai datuk buyut
Atau dilupakan
TB, 31 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H