Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sambel Plelek, Cintaku Tak Pernah Padam

29 Desember 2020   17:41 Diperbarui: 29 Desember 2020   18:00 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang penting bisa kenyang. Dan halal. Misalnya kangkung, genjer, krokot, batang tanding, beluntas, serta pucuk-pucuk tumbuhan yang masih muda. Tinggal rebus maka jadilah lalapan menemani menghabiskan sepiring nasi. Dan tentu saja ternyata sambel pleleklah kuncinya.

Tinggal di desa juga begitu banyak memberikan keuntungan. Yang penting mau berusaha, sedikit memeras keringat berjalan ke empang, telaga, dan sejenisnya. Tinggal mengerahkan keterampilan.

Mancing, masang wuwu. jaring, dan lain-lain. Ikan pun di dapatkan. Tinggal dibakar atau digoreng. Kemudian dicocol ke sambel plelek, kalau hanya sepiring nasi pastilah segera ludes.

Aku termasuk orang yang paling menyukai masakan ibu. Masakan ibu adalah segalanya. Apapun dimasak selali terasan nikmat. Kata istriku, "Jangankan sayuran, pucuk sawo aja. Jika ibuku yang masak pasti terasa nikmat."

Siapa di antara kita yang menyukai masakan ibu? Siapa yang tidak menyukainya? Rasanya hampir tidak ada anak yang tidak menyukai maskan ibu.

Bahkan sambel plelek thok dengan nasi mampu dimakan dengan nikmat. Cuma dengan kerupuk saja. Sudah bagai surga dunia. Itu menurutku.

Kadang sambil makan ibu selalu bercerita, bagaimana di sekitar kita ada yang masih makan nasi angkin yang direndam lalu masak ulang. Dengan garam saja. Sesekali dengan ampas parutan kelapa.

Dengan begitu menikmati sambel plelek sudah sangat bersyukur. Ada nasi, ada sambel pula.

Hingga kini pun, ketika kebetulan tak ada apa-apa. Pada sat nasi sudah masak, mengepul. Tinggal petik beberapa biji cabek di depan rumah. Cuci bersih, uleg bersama bawang merah dan bawang putih mentah. Tambahkan sedikit gsram dan penyedap rasa. Jadilah santapan nikmat tak terkira.

Akh!!! Nikmat apaan, kata orang. Lah dari pada nggak ada. Hayok bagaimana!!?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun