Mohon tunggu...
Arif Nuraziz
Arif Nuraziz Mohon Tunggu... -

Ilmu komunikasi 2016 |•| let's move

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bisikan Rembulan

21 September 2016   13:24 Diperbarui: 21 September 2016   13:27 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dingin...

Hanya dingin yang dapat kurasa

Hampa...

Hanya hampa yang dapat kucerna

     Malam ini bagai malam tanpa hati

     Seolah kematian menanti diri

     Namun ku tidak perduli

Kulihat langit nan gelap

Kurasa angin menyapu diriku

Bertambah kencang detak jantungku

     Rembulan oh Rembulan

     Kau bisikan kata pada diriku

     kau tambah semangat hidupku

Kali ini aku berjanji

Demi diri yang menemani

Ku akan bangkitkan diri

Tak ada satupun yang akan tersakiti

Dalam dunia ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun