Mohon tunggu...
Muhammad Arif Pratama
Muhammad Arif Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2023 Gelar Penyuluhan Mengenai Digitalisasi Pembayaran Museum Karst Indonesia

14 Februari 2023   12:30 Diperbarui: 14 Februari 2023   13:44 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kab. Wonogiri (04/02) - Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2023 melaksanakan kegiatan Program Monodisiplin berupa penyuluhan mengenai “Digitalisasi Pembayaran Menggunakan QRIS” pada Museum Karst Indonesia (Sabtu, 4 Februari 2023). Program Monodisiplin ini dilaksanakan pada minggu ke-4 dan berletak di Museum Karst Indonesia. Program Monodisiplin ini dilaksanakan dengan tujuan modernisasi pembayaran pada Museum Karst Indonesia yang kedepannya diharapkan dapat mempermudah transaksi pembayaran, utamanya pada loket masuk dan segala transaksi di Museum Karst Indonesia.

Program Monodisiplin dilaksanakan oleh Muhammad Arif Pratama Budi Santosa, yang merupakan salah satu anggota KKN Tim I Univeritas Diponegoro 2023 Desa Gebangharjo. Program penyuluhan ini disasarkan pada penanggung jawab pengelolaan loket masuk dan pembayaran Museum Karst Indonesia, Darwadi. Arif memberikan penyuluhan berupa penjelasan mengenai QRIS DANA Bisnis mulai dari cara menggunakan hingga penarikan uang.

Museum Karst Indonesia merupakan objek wisata yang terletak di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Selain Museum, di Kawasan Museum Karst Indonesia ini juga ada beberapa goa, Pura untuk beribadah, hingga Embung Gebangharjo. Selain itu, masih banyak fasilitas lainnya seperti pusat oleh-oleh dan makanan, panggung serbaguna yang disertai tribun penonton di pinggir panggung, serta taman bermain anak dengan pemandangan yang indah.

Pada minggu pertama, Arif bersama kelompoknya melaksanakan survei potensi Desa Gebangharjo yang sekiranya dapat dikembangkan. Program Monodisiplin yang dilaksanakan Arif ini didasarkan atas keresahannya saat melaksanakan survei potensi desa bersama kelompoknya, karena melihat sistem pembayaran pada loket masuk Museum Karst Indonesia masih menggunakan pembayaran konvesional, yaitu menggunakan uang kertas dan uang logam. 

Berangkat dari keresahan tersebut, terlintas di pikiran Arif untuk membantu pengembangan Museum Karst Indonesia, yang menyasar pada bagian loket masuk dengan memodernisasi sistem pembayarannya menggunakan QRIS.

Dokpri
Dokpri

Arif menemui Darwadi selaku penanggung jawab loket masuk dan pembayaran Museum Karst Indonesia dan memberikan penyuluhan mengenai modernisasi sistem pembayaran. Arif menjelaskan mengenai QRIS dan bagaimana penggunaannya, sistem pengelolaan uang menggunakan QRIS DANA Bisnis, hingga tata cara menarik uang dari DANA Bisnis ke rekening. Tak hanya memberikan penjelasan, Arif juga mempraktikan pembuatan QRIS DANA Bisnis mulai dari pendaftaran hingga mencetak QRIS yang nantinya diletakkan di loket masuk Museum Karst Indonesia.

Darwadi sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan dan sangat berterima kasih kepada Arif atas bantuannya. Darwadi berharap nantinya modul yang diberikan oleh Arif dapat dimanfaatkan, tak hanya untuk loket masuk Museum Karst Indonesia, namun juga dapat digunakan untuk pengembangan sistem pembayaran pada UMKM di kawasan Museum Karst Indonesia.

“Terima kasih atas bantuannya, Mas Arif. Penjeleasan dan praktiknya sangat membantu untuk pengembangan sistem pembayaran di Museum Karst ini. Nantinya mungkin ini modul akan saya pelajari lagi dan saya berharap bisa menerapkan pembayaran digital ini pada UMKM di sekitar sini,” ujar Darwadi sekaligus menutup perbincangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun