BAGIAN I
Apa-apa sekarang itu yang penting viral, kata mak Ijah tetangga ku yg hobi ngerumpi.
Mau jadi lurah, harus viral,
Mau jadi presiden, ya harus viral,
mau jadi kembang desa yang digandrungi ya harus viral. Â kalau gak viral siapa juga mau ngelirik.
Bakul oncom saja kalau viral ya laris manis. Pokoknya harus viral.
Sebagian aku tidak menampik kebenaran ujaran Mak Ijah. Memang apa-apa harus diviralkan biar dapat perhatian, biar laku, biar banyak yang ngelirik. Â toh sekarang banyak cara. Ada Tiktok yang bisa buat pamer joged gemoy biar semakin banyak yang perhatian. Banyak yang ngelirik. Tapi harus didadari bahwa hidup tak semudah ujaran dalam kenyatannya. Tak semua orang luwes kalau joged, tidak semua orang luwes di depan kamera. Salah-salah bukannya viral yang menarik malah bisa bisa jadi omongan orang seantero jagad, jeleknya.
Apalagi soal percintaan, sekali lagi, "tak segampak ujaran Mak Ijah". Â Saya sudah membuktikan.
-------------------------------
Ulang tahun keduapuluh sembilan adalah tusukan keras bagi aku. Rasanya seperti mau mati saja ketika sadar sudah dua puluh sembilan tahun dan tidak punya pacar. Sudah bosan menerima pertanyaan orang-orang, "Kenapa belum punya pacar?", yang aku sendiri saja tidak tahu jawabannya. apalagi di tanya. "Kapan menikah?",sudah bosan!