Mohon tunggu...
Arif Muliyadi
Arif Muliyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Editor, Fotografer, Videografer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suasana Ramai dan Keceriaan Menyambut Perayaan Idul Adha di Pasar Tradisional di Kota Meulaboh

13 Juni 2023   15:10 Diperbarui: 13 Juni 2023   15:22 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasar tradisional menjadi pusat perbelanjaan masyarakat menjelang perayaan Idul Adha yang sebentar lagi tiba. Suasana pasar begitu ramai dipenuhi dengan keceriaan dan antusias masyarakat yang begitu sangat tinggi.

Pasar tradisional merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi yang tak pernah kehilangan pesonanya. Meskipun dihadapkan dengan persaingan modern seperti pusat perbelanjaan modern, pasar tradisional tetap menjadi primadona bagi masyarakat yang mencari pengalaman berbelanja yang khas dan unik.

Dalam peliputan di salah satu pasar tradisional di Kota Meulaboh, pada hari selasa, 05-06-2023 terlihat aktivitas yang begitu ramai. Pedagang dengan semangat memajang berbagai macam produk seperti sayuran organik, daging dan ikan segar, rempah-rempah, serta kerajinan tangan khas daerah. Terlihat senyuman di wajah para pedagang saat mereka berinteraksi dengan pelanggan, menawarkan produk mereka dengan penuh keceriaan.

Dalam suasana pasar yang sibuk dan penuh warna, kami bertemu dengan Bang Dek Yan, seorang penjual Ikan di Pasar Meulaboh. Dek Yan mengatakan, "Harga ikan di pasar sederhana saja, menurun tidak, melonjak tidak. Cuma meningkat karna perbedaan cuaca saja. Kalau banyak ikan menurun harganya, kalau sedikit ikan meningkat harganya. Banyaknya pembeli tergantung pada harinya, kalau hari Sabtu, Minggu rame, kalau hari senin orang banyak aktifitas jadi sepi."

Salah satu keunggulan pasar tradisional adalah harga yang lebih terjangkau. Masyarakat dapat menemukan produk-produk dengan harga yang lebih rendah daripada di pusat perbelanjaan modern. Hal ini menjadikan pasar tradisional sebagai tempat yang ideal bagi masyarakat yang ingin berbelanja dengan hemat tanpa mengorbankan kualitas produk yang mereka beli.

Kami bertemu dengan Ibu Nurhasanah pembeli setia pasar tersebut. Nurhasanah mengatakan "bahwa Kalau bagi ibuk ikan tetap beli walaupun sedikit, kalau ayam beli juga karena menjelang lebaran idul adha".

Pasar tradisional juga menjadi tempat untuk menjalin hubungan sosial. Di sana, para pembeli dan pedagang dapat berinteraksi dengan lebih personal, saling bertukar cerita, dan mengenal satu sama lain. Hal ini menciptakan suasana kebersamaan yang tak tergantikan, di mana pasar menjadi titik temu bagi masyarakat dari berbagai latar belakang untuk berbagi pengalaman dan kehidupan sehari-hari.

Melihat perkembangan pasar tradisional yang terus berkembang dan menjadi nadi ekonomi lokal yang kuat, kita dapat menyimpulkan bahwa pasar tradisional tidak hanya tempat berbelanja, tetapi juga simbol kebersamaan, keberagaman, dan kearifan lokal. Dengan menjaga dan mendukung pasar tradisional, kita turut berkontribusi dalam mempertahankan warisan budaya dan membangun ekonomi lokal yang berkelanjutan. Semoga semangat kebersamaan dan kebaikan ini terus terjaga dalam setiap perayaan Idul Adha yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun