Ini cerita tentang seorang multitalenta yang tidak punya kelebihan. Beliau lahir pada tanggal 30 Mei 1996 di Tuwi Eumpeuk, kecamatan panga, kabupaten Aceh Jaya, provinsi Aceh. Ia adalah Khairul Azmi, tetapi sering di sapa dengan Yuyun. Yuyun merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara dan dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana. Ia sejak kecil sudah diajarkan mandiri, keagamaan dan lainnya. Walaupun hidup sederhana, akan tetapi dia tidak pernah mengeluh dan putus asa dalam menggapai hal apa pun dan selalu bersyukur apa yang dia punya selama ini.
Beliau penah menempuh pendidikan di Min Tuwi Eumpeuk melanjutkan SMP nya di SMPN 5 Teunom dan SMA di SMAN 1 Panga. Beliau melanjutkan pendidikan tingginya di kampus UIN Ar-raniry keluar dari kampus tersebut dikarenakan beberapa sebab. Ia melanjutkannya lagi di kampus Stiawangsa keluar lagi dari kampus tersebut. Masuk lagi ke kampus Unaya lagi dan lagi ia keluar dari kampus itu, terakhir ia masuk ke kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dan bertahan sampai sekarang di kampus tersebut. Banyak sekali berbagai rintangan dan masalah menghadapinya selama masa perkuliahan hingga akhirnya ia keluar masuk dari beberapa kampus, dengan itu ia tidak berputus asa, ia melanjutkan dengan sepenuh hatinya.
Yuyun adalah mahasiswa prodi komunikasi dan penyiaran islam atau sering disebut KPI, sekarang ia berada di semester 7 kemaren baru saja ia siap PPL di salah satu instansi Meulaboh dan sebentar lagi ia akan mengikuti seminar proposal atau lebih dikenal dengan sempro. Ia sangat pandai dalam beberapa hal seperti, public speaking, mengoperasikan sound sistem, broadcasting, musik, ngelas dan lainnya. Hingga saya menyebut dia adalah seorang multitalenta tetapi sangat di sayangkan di antara banyaknya skill yang di miliki tidak ada satupun yang menonjol.Â
Di kampus saja saat ada acara ia sering sekali mengoperasikan sound sistem sampai pihak kampus percaya dengan ia dan ia sudah banyak mengabdi untuk kampus. Ditahun 2016 dan 2017, ia pernah memenangkan beberapa lomba. Lomba yang dimenangkannya adalah juara 3 ixor 2016 banjar baru, juara 2 ixor 2017 seri 3 paramound land dan lainnya.
Selama kuliah di STAIN Meulaboh, ia pernah menjabat sebagai ketua di beberapa organisasi mahasiswa di kampus, salah satunya adalah Sanggar Senin Intan Payoeng(SSIP). Sanggar Seni Intan Payoeng ini adalah salah satu ormawa di kampus yang mengenai dengan seni. Di Sanggar Seni Intan Payoeng ini ada beberapa bidang seni, yaitu tarian, akustik dan paduan suara. Yuyun sangat menguasai di bidang seni akustik, salah satunya memainkan keyboard, gitar dan lainnya. Jadi, tak heran kalau saya menyebutnya dengan sebutan seorang multitalenta. Dengan beberapa kepandaiannya tersebut, ia tidak pernah sombong akan hal itu. Ia sebagai senior di Sanggar Seni Intan Payoeng tulus mengajarkan juniornya untuk bisa memainkan alat musik yang ada, sebagai penerus generasi yang akan datang.
Di tengah kesibukkan dalam kuliah, ia tidak pernah melupakan beberapa hobinya. Hobinya sangat beragam hingga ia mampu membuat jaringan atau mengembangkan relasinya dimana saja. Ia juga mempunyai hobi olahraga dan bahkan traveling. Sebagai orang yang mempunyai hobi traveling tak heran Yuyun telah menjelajahi berbagai daerah yang ada di Indonesia. Dengan traveling ia banyak belajar tentang banyak hal, seperti mengurangi stres, menambah relasi, mengasah kemampuan komunikasi, berwawasan luas, menumbuhkan ide kreatif dan lain sebagainya.
Jadilah anak muda yang kreatif dan inovatif dalam melakukan hal apa pun. Jadilah mahasiswa yang mengenalkan kampusnya bukan jadi mahasiswa yang terkenal dengan kampusnya sendiri. Dengan cara apa? Yaitu dengan cara kita banyak-banyak meraih prestasi, mengikuti kegiatan nasional sebagai perwakilan kampus kita sendiri dan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H