Mohon tunggu...
Arif Muliyadi
Arif Muliyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Editor, Fotografer, Videografer

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cita-Cita Saya dan Cara Saya Meraihnya

23 September 2022   08:45 Diperbarui: 23 September 2022   09:03 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia yang diciptakan Tuhan tentunya memiliki asa atau harapan tersendiri dalam menjalani kehidupan di dalam dunia. Tidak ada manusia yang tidak memiliki tujuan hidup, untuk meraih harapan dan masa depan yang cemerlang dalam kehidupan. Jikalau kegagalan pernah kita alami, jangan membuat kita menjadi lemah, mundur, bahkan di pandang sebelah mata, tetapi ingatlah satu hal yang menjadi motivasi untukmu berjuang, bahwa kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda dan yang membuatmu lebih bersemangat lagi, dan katakan "Aku Pasti Bisa".

Saya adalah seorang mahasiswa di STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam. Saya Arif Muliyadi, selain seorang mahasiswa, saya memiliki usaha sampingan yaitu berjualan sosis telur, untuk membantu biaya perkuliahan saya dan sedikit mengurangi tanggung jawab orang tua saya. Saya terlahir dari keluarga yang mempuyai hidup sederhana, pekerjaan ayah saya sebagai seorang petani dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga. Namun, di balik itu semua saya memiliki semangat untuk sukses.
 Saya adalah orang yang cenderung penasaran akan hal-hal baru yang saya temui, salah satunya di bidang desain. Menurut saya desain adalah hal yang akan berguna di masa mendatang yang serba menggunakan teknologi. Jadi dari itu saya tertarik untuk belajar sendiri, meminta pencerahan dari senior atau orang yang berpengalaman di bidang tersebut sampai saya bisa. Saya juga memiliki hobi diskusi dan jalan-jalan (traveling).

Saya memang bukan pribadi yang pandai dibidang akademik tetapi dengan begitu saya selalu berusaha membuat tugas saya dengan maksimal dan terkadang saya meminta pencerahan kepada senior, teman, bahkan dosen yang paham akan hal itu. Saya memiliki kelebihan di bidang non akademik seperti berorganisasi di internal kampus maupun eksternal kampus, saya cenderung orang yang lebih suka praktek dari pada teori seperti, desain, web, publik speaking, word dan excel.

Saya mempunyai basic dakwah, maka dari itu saya ingin menjadi seorang komunikator yang handal, terkhusus di bidang provokasi. Di negara asing seorang provokasi sangat berguna baik di kalangan partai politik, masyarakat, dan pemerintahan, dari itu saya melihat Peluang kerja yang sangat besar. Namun, di negara sendiri seorang provokasi itu identik dengan hal negatif seperti: memancing, menghasut, tetapi saya melihat dari segi positif dan minset yang berbeda.

Tujuan saya menjadi seorang provokasi handal supaya dapat dengan mudah mendapatkan apa yang kita inginkan, menyampaikan informasi ke arah yang lebih positif dan mengendalikan situasi. Adapun Manfaat menjadi seorang provokasi yaitu menambah relasi, menumbuhkan rasa percaya diri, mudah menyampaikan asumsi-asumsi yang benar dan dapat membahagiakan kedua orang tua.

Perjalanan kita, perjuangan kita menggapai cita-cita tidak semudah membalik telapak tangan, sebagian orang berpikir segala sesuatu bisa dicapai dengan mudah kalau memiliki uang, kepintaran, ketenaran, bahkan penampilan yang menarik inilah sesuatu pandangan yang keliru dan buruk. Bagian kita adalah menyibukkan diri dengan belajar, berkarya, berinovasi bahkan menebarkan kebaikan kepada semua orang karena suatu saat kita akan menuai yang terbaik dari hasil jerih payah kita dan pasti tidak akan sia-sia. Maka dari itu, kita harus bisa menggapai apa yang kita inginkan dengan cara mempelajari apa yang kita suka, seperti saya yang harus fokus dan mempelajari bidang yang berkaitan dengan provokasi agar kita tau prosedur-prosedur dari pekerjaan provokasi itu bagaimana. seperti, membangun relasi di internal maupun di external kampus, melatih berbicara dengan menguasai publik speaking,  dan mempelajari teknologi agar tidak ketinggalan informasi penting. Bukan itu saja, kalau kita ingin cita-cita kita tercapai, kita tidak boleh pantang menyerah jika terjadi kegagalan dalam pencapain cita-cita kita dan di dalam pencapain tersebut, wajib mengutamakan Tuhan dalam kehidupan kita karena usaha tanpa berdoa itu bohong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun