3. Komunikasi dua arah yang berjalan dengan lancar tanpa tekanan; Komunikasi dua arah, tanpa tekanan, paksaan dari pihak manapun akan memungkinkan para pihak yang bernegosiasi dapat berinteraksi dengan baik, saling mempertukarkan kepentingan dan mencari titik temu dari perbedaan-perbedaan persepsi, tuntutan dan keinginannya.
4. Penggunaan "bahasa" yang dapat dimengerti dan diterima pihak yang bernegosiasi; Agar negosiasi berjalan efektif dan membuahkan hasil yang diharapkan, hindarilah penggunaan "bahasa" sepihak. Cobalah temukan "bahasa" kompromi yang bisa diterima oleh kedua belah pihak yang bernegosiasi.
5. Prinsip empati; Empati berarti memahami kondisi orang lain dengan memposisikan diri negosiator seolah menjadi orang tersebut. Dengan demikian negosiator dapat memahami apa yang dirasakan oleh orang tersebut. Prinsip ini perlu dikembangkan dalam proses negosiasi agar para pihak yang bernegosiasi dapat saling memahami pandangan, masalah dan tuntutan dari kedua belah pihak, sehingga titik temu bisa segera diperoleh tanpa harus mengalami proses yang begitu alot dan menyita banyak waktu, pikiran dan tenaga para negosiator. Penting juga untuk menyelamatkan harga diri pihak lawan.
6. Prinsip menang-menang (sama-sama menang), bahkan jika dimungkinkan dengan hasil kolaborasi; Dengan penerapan prinsip ini hasil negosiasi diharapkan bisa saling menguntungkan kedua belah pihak. Tanpa prinsip ini, negosiasi berpotensi akan menghadapi jalan buntu tanpa perolehan kata sepakat.
7. Menerapkan fleksibilitas dalam bernegosiasi; Hindari kemacetan, kembangkan pendekatan lainnya baru diarahkan kembali kehal semula dan bangun momentum untuk mencapai kesepakatan. Hal ini karena negosiasi merupakan proses untuk memperoleh kompromi dalam menyelesaikan sengketa.
Strategi Negosiasi
1. Win-win Solution (Solusi menang-menang)
Yaitu pendekatan negosiasi yang ditujukan kepada kemenangan kedua belah pihak, meminta tanpa menekan dan memberi tanpa desakan.
2. Win-Lose Strategy (Strategi menang kalah)
Yaitu pendekatan negosiasi yang dikembangkan dengan strategi menang-kalah untuk memperoleh kemenangan mutlak dengan cara mengalahkan orang lain.
3. Lose-lose Strategy (Strategi kalah-kalah)