Di ASEAN kontribusi UMKM Indonesia terhadap rantai pasok produksi global hanya 2,7 persen, hanya sedikit lebih baik dari kontribusi Brunei, Laos, Myanmar dan Kamboja. Padahal ASEAN berkontribusi 9,3 persen terhadap rantai pasok global.
Sistem Logistik Nasional Berbasis Pasar Tradisional
Populasi UMKM sebagian besar bersinggungan dengan pasar tradisional. Oleh sebab itu pemerintahan Prabowo Gibran mesti membuat terobosan terkait pasar tradisional. Selama kampanye Pilpres, Prabowo sering blusukan di pasar tradisional, bahkan kehadirannya disambut meriah dan dia sering dipeluk erat oleh emak-emak. Pelukan secara tiba-tiba disambut oleh Prabowo dengan senang hati.
Makna terdalam pelukan erat Prabowo oleh masyarakat di pasar tradisional adalah perlunya kegiatan ekonomi kerakyatan itu mendapat perhatian negara yang lebih besar lagi.
Pasar sebagai wahana ekonomi kerakyatan sepanjang usia RI tidak pernah absen menjalankan perannya sebagai penyelamat krisis ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi SDM bangsa yang berpendidikan rendah.
Keniscayaan penataan pasar tradisional yang terkelola dengan sistem logistik yang baik akan memperluas lapangan kerja. Urgensi sistem logistik berbasis pasar tradisional juga sangat ideal dalam situasi gejolak ekonomi saat ini.
Pada saat ini korporasi termasuk pasar tradisional mesti membentuk agile supply chain yakni rantai pasokan yang lebih gesit tanpa terjadi kerumunan. Melalui agile supply chain bisa terwujud jaringan distribusi, proses produksi, dan procurement activity untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dengan bantuan angkutan dan sistem transportasi barang secara daring.
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional selama ini belum bisa diimplementasikan dengan baik. Apalagi kepala daerah begitu mudahnya terkooptasi oleh kepentingan investor lalu memberikan izin pendirian pasar modern, seperti hipermarket, supermarket, dan lainnya tanpa mempertimbangkan keberadaan pasar tradisional.
Kondisinya semakin runyam karena mereka begitu mudahnya melanggar ketentuan menyangkut zonasi dan kewajiban mengakomodasi 20 persen lahan atau tempat untuk UMKM.
Keniscayaan pengembangan pasar tradisional harus terpadu dengan infrastruktur logistik seperti pergudangan, fasilitas kontrol mutu dan infrastruktur penunjang lainnya. Bisnis jasa logistik di pasar tradisional juga harus ditata sehingga sistem logistik pasar tradisional bisa menampilkan item produk tertentu ke suatu lokasi secara lebih efektif dan murah.