Catatan :  Arif Minardi  *)
Tajuk prioritas pembangunan presiden terpilih Prabowo Subianto diberi judul Asta Cita mulai dinyalakan sebagai pelita bangsa. Saat ini mulai dilakukan sinkronisasi program Asta Cita dengan program sebelumnya yakni Nawa Cita yang merupakan tajuk prioritas pembangunan pemerintahan Presiden Jokowi.
Sebagian masyarakat sudah jenuh dengan jargon-jargon Pembangunan. Namun begitu perlu juga diketahui pikiran detail presiden terpilih dengan bahasa dan konten yang berbeda pada saat melakukan kampanye pemilu. Kalau pada saat kampanye boleh memakai kalimat yang agak bombastis, tetapi setelah terpilih mesti memakai kalimat yang lugas, bernas dan detail. Karena menyangkut nasib rakyat kedepan yang tidak boleh diingkari sedikitpun.
Sebagai seorang aktivis dan pengurus serikat pekerja, saya berpendapat bahwa jika Presiden terpilih ingin menyelesaikan secara mendasar persoalan bangsa ini, maka selesaikan sebaik mungkin masalah ketenagakerjaan. Jika segala aspek masalah ketenagakerjaan bisa ditangani dengan baik, niscaya 60 persen masalah bangsa ini sudah kelar.
Â
Substitusi Haluan Negara
Publik berharap agar Presiden terpilih segera memaparkan pikiran detailnya serta daya inovasinya untuk menjawab tantangan bangsa kedepan. Agar rakyat punya harapan dan respon pasar menjadi positif.
Pikiran detail tidak sekedar jargon-jargon politik, bukan juga bahasa eufemisme pembangunan. Publik berharap agar pikiran detail tersebut disampaikan dengan bahasa yang lugas dan bernas.
Karena pada saat debat pemilu presiden (pilpres) oleh KPU yang lalu durasinya sangat singkat tentunya tidak cukup untuk menunjukkan pikiran detail para capres dan cawapres. Kini rakyat mengharapkan pemimpin pemerintahan yang bertipe civil servant yang cerdas dan pandai berempati. Presiden terpilih mesti mampu mencerahkan rasionalitas publik terkait dengan haluan pembangunan bangsa. Karena pada saat ini tidak ada lagi Gari Besar Haluan Negara (GBHN) yang disusun oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Karena tidak ada GBHN maka pikiran detail yang kritis dan inovatif dari Presiden terpilih bisa menjadi grand design pembangunan nasional yang sesuai dengan semangat zaman. Pikiran detail tidak sekedar menyusun dokumen pembangunan, tetapi juga termasuk menyusun metode untuk mewujudkan kekuasaan atau pemerintahan yang efektif dan berdaya saing. Karena rumusan visi dan misi yang sebagus apapun, akan percuma jika sistem kekuasaan tidak efektif.
Faktor penting untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif dan berdaya saing tinggi adalah mencetak SDM bangsa khususnya tenaga kerja yang unggul. Konkritnya mewujudkan kelas pekerja bangsa yang tangguh, terampil dan berkompeten. Perlu memperhatikan dua hal yang mendasar, yakni adanya estafet kepemimpinan dalam berbagai lini serta penyiapan SDM unggul yang akan menjalankan transformasi bangsa menjadi bangsa yang maju.
Transformasi menjadi negara maju mustahil tanpa disertai dengan mencetak kelas pekerja yang tangguh disegala bidang. Selain aspek pikiran detail, publik juga ingin mendengar humor-humor segar dari Presiden dan Wapres yang bisa membuat seluruh komponen bangsa melepas ketegangan dan timbul saling berempati. Sudah bukan zamannya lagi pemimpin bangsa menunjukkan ekspresi yang kaku. Semua pemimpin hendaknya jangan mengalami defisit sense of humor. Karena faktor humor sangat penting. Menurut konsultan kelas dunia Hay Group, tipe kepemimpinan yang paling efektif pada era sekarang ini adalah yang bisa menimbulkan rasa humor.
Jagat politik butuh transformasi budaya dari yang serba kaku dan terburu waktu, menjadi ruang atau situasi kebangsaan yang nyaman dan mampu berbagi emosi serta empati yang diwarnai dengan humor segar.
Menikmati suguhan humor dari para pemimpin bisa memberikan rasa senang dan penghargaan. Humor telah terbukti secara empiris melalui berbagai penelitian dapat memberikan efek positif terhadap peningkatan kualitas interaksi antara pemerintah dan publik. Namun, penggunaan humor dalam memperbaiki kualitas interaksi dan komunikasi mesti didukung oleh teori dan logika yang memadai.
Melalui paparan pikiran detail masyarakat bisa menakar dan difusi gagasan, inisiatif dan solusi pemimpinnya terkait dengan pengembangan potensi warga negara. Pikiran detail dari para pemimpin bisa menjadi gambaran terhadap kualitas kerja detail jika mereka terpilih menjadi penyelenggara nantinya.
Ada peribahasa bahwa setan selalu bersembunyi dibalik detail untuk menggagalkan usaha kita. Itulah mengapa kewaspadaan terhadap detail sangatlah penting. Manajemen detail bukanlah manajemen mikro. Perhatian pemimpin terhadap detail bukanlah rasionalisasi untuk manajemen mikro atau kontrol secara berlebihan kepada bawahannya. Manajemen detail untuk menentukan arah serta menetapkan rangkaian kebijakan pemerintahan yang paling baik dan untuk melaksanakan rangkaian kebijakan tersebut secara meyakinkan, cepat dan efisien.
Â
Pemimpin yang Inovatif.
Selain mampu membeberkan pikiran detailnya, pemimpin yang ideal pada saat ini adalah yang mampu berpikir dan mengambil Keputusan yang inovatif. Saya melihat kiprah Presiden terpilih Prabowo Subianto selama menjabat Menteri Pertahanan memiliki daya inovasi yang baik.
Menhan Prabowo selama ini menaruh perhatian besar terhadap inovasi di segala bidang. Terutama inovasi yang sangat dibutuhkan masyarakat. Prabowo mendorong tradisi inovasi yang hasil konkritnya bisa dirasakan dan dipetik masyarakat luas. Bukan sekedar inovasi sebatas riset saja.
Bentuk perhatian Menhan Prabowo di atas antara lain terlihat pada kegiatan Inovasi Komando Teritorial di Kodam III/ Siliwangi. Dalam kesempatan itu Menhan juga memberikan pengarahan kepada 2000 Prajurit Bintara Pembina Desa (Babinsa ) TNI AD di Jajaran Kodam III/Siliwangi, di Bandung.
Menhan meninjau pameran yang menampilkan beberapa terobosan inovasi teknologi yang dilakukan oleh satuan komando teritorial di jajaran Kodam III/Siliwangi. Prabowo menyampaikan apresiasi dan terkesan atas inovasi yang telah dilakukan oleh jajaran Kodam III / Siliwangi, hal ini sejalan dengan konsep Sishankamrata, di mana setiap komando teritorial harus memiliki peran dalam pemecahan setiap masalah di wilayahnya.
Terutama masalah air bersih, masalah pupuk untuk pangan, masalah pengolahan limbah dari hal yang tidak produktif dan membuat sumber penyakit menjadi hal yang produktif.
Menhan Prabowo juga menaruh perhatian untuk membenahi manajemen inovasi nasional dan daerah agar lebih efektif dan bisa diakses seluas-luasnya oleh publik. Manajemen inovasi merupakan disiplin yang berkaitan dengan pengelolaan inovasi dalam proses produk dan pelayanan, organisasi, hingga pelanggan dan pasar.
Manajemen inovasi memungkinkan semua pihak untuk bekerja sama dengan pemahaman yang sama tentang proses dan sasaran strategis. Target dan tujuan manajemen inovasi adalah memungkinkan organisasi pemerintahan dan masyarakat untuk merespon berbagai peluang dan menggunakan upaya kreatif untuk memperkenalkan ide-ide, proses, atau produk serta layanan baru. Cukup sudah negeri ini mengembangkan teknologi yang hanya melibatkan para elit saja.
Perlu difusi inovasi terhadap masyarakat luas terkait dengan hasil-hasil inovasi teknologi yang selama ini dihasilkan oleh pemerintah, perguruan tinggi maupun oleh perusahaan swasta dan perorangan.Pakar sosial Rogers dan Shoemaker menjelaskan bahwa proses difusi merupakan bagian dari proses perubahan sosial. Pada prinsipnya difusi inovasi diartikan sebagai suatu proses dimana inovasi dikomunikasikan melalui saluran-saluran komunikasi tertentu dalam sistem sosial. Prabowo mendorong TNI agar semakin inovatif. Tak banyak yang tahu kalau TNI telah menumbuhkan budaya inovasi di lingkungan internal maupun disemai untuk masyarakat luas. Langkah inovatif tentara juga untuk mengantisipasi terjadinya krisis multidimensi, seperti masalah pangan, lingkungan hidup dan lapangan kerja.
*) Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Anggota LKS Tripartit Nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H