Perlu menguatkan strategi industri berbasis tebu yang terdiri dari pabrik gula milik ID Food ( PTPN, RNI ) dan pabrik gula mini yang dioperasikan oleh rakyat (UMKM). Apalagi Kementerian Perdagangan sekarang ini memiliki kebijakan ang sangat "miring" terkait gula rafinasi.Â
Kebijakan yang memberi izin bagi penjualan gula rafinasi ke pasar umum akan merongrong industri berbasis tebu yang memiliki nilai tambah dan memberikan lapangan kerja kepada rakyat dalam jumlah yang cukup besar.Â
Esensi gula rafinasi yang hanya terdiri dari proses pencucian gula mentah impor lalu mengemasnya dan menjual ke pasar jelas kurang memberikan kontribusi terhadap ekonomi kerakyatan.
Audit teknologi gula nasional dan audit kapasitas gula nasional harus memperhatikan aspek ketenagakerjaan yang terkait dengan industri berbasis tebu. Audit jangan hanya terkait dengan penciptaan opini terhadap pentingnya modernisasi dan transformasi teknologi terhadap pabrik gula. Hal itu dikawatirkan bisa mendegradasi kepentingan ekonomi kerakyatan.Â
Hasil audit nantinya harus bisa dijadikan referensi untuk mencari komposisi yang ideal antara proses transformasi pabrik gula dan lapangan kerja rakyat yang tidak mengalami pengerutan.Â
Audit juga harus bisa menjawab masalah produktivitas tebu yang makin menurun tanpa harus mencari kambing hitam berupa makin mahalnya harga input seperti tenaga kerja dan pupuk. Audit gula nasional sebaiknya bisa mendorong tumbuhnya pabrik-pabrik gula mini yang merupakan industri rakyat yang banyak menyerap tenaga kerja.
Strategi Industrialidsasi Berbasis Tebu
Perlunya strategi industrialisasi berbasis tebu dengan menekankan berbagai inovasi teknologi dan produksi yang bisa mengidealkan harga pokok produksi gula tanpa memangkas aspek ketenagakerjaan. Kapasitas inovasi nasional dan daerah sebaiknya menyangkut tentang aspek inovasi pabrik gula mini baik yang menyangkut desain maupun fabrikasi.Â
Selain itu inovasi juga harus bisa menumbuhkan side effect industri berupa bidang on-farm maupun off-farm. Bidang off-farm ditekankan pentingnya penggunaan sejumlah energi alternatif secara mandiri.
Mengingat selama ini penggunaan energi BBM di pabrik gula BUMN hingga pabrik gula kecil masih tergolong boros. Persoalaan energi listrik dan bahan bakar untuk pabrik gula masih membelit.Â