Mohon tunggu...
Arif Minardi
Arif Minardi Mohon Tunggu... Insinyur - Aktivis Serikat Pekerja, Ketua Umum FSP LEM SPSI, Sekjen KSPSI, Anggota LKS Tripartit Nasional

Berdoa dan Berjuang Bersama Kaum Buruh

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pekerja Berserikat Meraih Sejahtera Bersama dan Kembangkan Kompetensi Diri

12 Januari 2024   23:56 Diperbarui: 13 Januari 2024   00:22 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Soekarno merayakan Hari Buruh bersama aktivis SP ( istimewa )

 

Latihan Jurnalistik serikat pekerja ( dokpri ) 
Latihan Jurnalistik serikat pekerja ( dokpri ) 

Grand Strategi SP

Pengurus SP berbagai tingkatan memerlukan grand strategi yang notabene adalah bagaimana cara kita "Memilih sumber daya terbaik dengan metode yang paling jitu/efektif sehingga mencapai target yang telah ditentukan".

Perlu merumuskan arah dan sasaran grand Strategi yang terdiri dari strategi-strategi yang ditempuh untuk menjalankan program prioritas hingga berhasil.

Strategi bisa dijalankan jika tersedia SDM serikat pekerja yang super militan serta memiliki daya literasi (indeks literasi) yang baik/memadai. Serta didukung daya kreativitas, inovasi sosial dan langkah terobosan pengurus SP.

Daya kritis dan kesadaran buruh bisa mencapai kulminasi dalam perjuangan. Untuk itu perlu membaca dan membedah lagi buku sejarah gerakan buruh yang ditulis oleh pakar dunia John Ingleson yang berjudul "Buruh, Serikat dan Politik".

Dari buku ini kita juga mengetahui bahwa tradisi intelektual bangsa, daya kitis masyarakat, hingga cikal bakal media nasional (koran) semua lahir dari rahim serikat pekerja pada saat itu, tokoh pergerakan kemedekaan seperti Haji Agus Salim dan sederet lainnya adalah aktivis koran serikat pekerja yang pada saat itu pernah berjaya.

Sebelum Indonesia merdeka, pada era sekitar tahun 1930-an tingkat literasi kaum buruh di Indonesia justru pernah dalam tingkat yang tinggi. Hal itu ditandai dengan adanya media massa yakni tiga surat kabar terbesar yang dikelola sendiri oleh kaum buruh dan tokoh pergerakan bangsa yakni koran Moestika, Oetoesan Indonesia dan Soeara Oemoem.

Konten ketiga koran diatas selain menjadi senjata kaum buruh dalam hubungan kerja juga menjadi alat yang hebat untuk mendongkrak tingkat literasi kaum buruh. Tokoh pendongkrak literasi tersebut antara lain Haji Agus Salim, Surjopranoto, Sukiman, Muhamad Hatta.

Setidaknya ada dua agenda strategis dalam menempuh 2024 dari hari kehari. Hingga hitungan detik dan menit tidak boleh ada waktu yang terbuang sia-sia untuk perjuangan serikat pekerja.


Yakni :

  1. Memperkuat gerakan serikat hingga level pabrik dengan berbagai kegiatan yang kreatif dan inovatif yang mampu menumbukan jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dalam berjuang. Kekuatan di pabrik ini pada gilirannya akan menjadi kekuatan semesta yang mampu merubah konstelasi politik nasional dan daerah. Ekosistem aktivitas serikat pekerja tingkat pabrik juga mesti diwarnai dengan berbagai media massa dan sosial media yang menekankan keunggulan framing, semiotik dan daya wacana bagi pengurus dan anggota. Manajemen komunikasi massa serikat perlu terus diperbaiki dengan penguatan daya literasi dan penetrasi media massa maupun medsos dengan berbagai cara.
  2. Merancang bentuk usaha bersama (koperasi) SP/SB dengan model usaha crowd workers dengan bantuan platform otentik Ketenagakerjaan. Tahun 2024 saatnya mewujudkan strategi besar dalam bentuk usaha bersama Serikat Pekerja (PT atau koperasi) dengan model usaha crowd workers dengan bantuan platform otentik ketenagakerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun