"Kalian lihat Mbak. Jumlah manusia yang hadir di pemakamannya jauh lebih sedikit daripada kucing yang hadir"
Angin masih bergerak perlahan. Batang-batang bambu berdecit berdesakan. Makan, terlihat daun menjadi begitu berserakan. Dan dalam pikiran, mucul kesadaran bahwa apa yang disampaikan oleh penggali kubur adalah sebuah kebenaran.
"Iya Mbak, dia mungkin memang sayang dengan kucing. Seperti yang kalian tadi bilang. Tapi tidak begitu dia memperlakukan orang orang di sekitarnya. Kucing kucing di sekitarnya mungkin tidak pernah kelaparan karena selalu dia kasih makan. Tapi tetangga-tetangganya, banyak yang masih kelaparan. Banyak yang butuh bantuan tapi dia biarkan"
Dan angin berhenti. Benar benar berhenti. Tidak ada daun kamboja yang bergerak walau hanya perlahan. Apalagi decitan bambu yang bergesekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H