Dingin puncak musim kemarau
Beku meremukkan tulang
Sepi bertemankan serangga bersarang
Embun pagi segera datang
Mengganti rembulan yang pamit berpulang
Pikiran masih berlalu lalang
Menjelajah jauh menembus tualang.
Lumpuh mati, dan tak terkembangM
Meninggalkan beban yang semakin menjulang
Tak akan satu tulisanpun aku berhutang
Sampai berganti malam tak kan henti aku berjuang.
Menghasilkan tulisan untuk dikenang.
Tidak!
Dikenang hanya untuk jalang
Aku menulis, maka aku menang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!