Ketua-ketua kelompok suporter sudah seharusnya saling bertemu, berkonsolidasi, berekonstruksiliasi untuk memberikan contoh kepada akar rumput suporter agar damai. Memang berat ketika sampai akar rumput, tetapi bukan hal yang tidak mungkin. Semua harus segera dimulai, semua harus meletakkan gengsi. Karena sejatinya tidak ada yang terlahir dengan membawa benci. Hanya gengsi-gengsi yang menyebabkan kebencian tetapi ada sampai kini.
Sepak bola seharunsnya memang tidak perlu dimatikan. Disana masih ada mimpi dan harapan anak dan adik-adik kita untuk memperkenalkan Indonesia kedunia Internasional. Namun jika ternyata sepakbola menyebabkan kematian, maka penyebab kematian itu yang seharusnya dihilangkan. Kebencian yang mendarah daging dan diwarsikan sudah sepatutnya mulai dari sekarang rantainya diputuskan.
Akan ada masa ketika di Gelora Bandung Lautan Api atau Gelora Bung Karno terdapat warna orange dan biru yang berdampingan secara damai. Akan ada masa ketika di Kanjuruhan atau Gelora Bung Tomo terdapat warna hijau dan biru yang berdampingan secara damai.Â
Dan akan ada masa ketia di Maguwoharjo atau Mandala Krida terdapat warna hijau/hitam dan biru yang berdampingan secara damai. Dan ketika masa tersebut datang, akan banyak air mata haru berlinang dari masyarakat sepakbola Indonesia yang juga merasa menang.