Mohon tunggu...
Arif Meftah Hidayat
Arif Meftah Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Pabrik

Dengan atau tanpa saya menulis, dunia juga tidak akan berubah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Memperbaiki Rantai Pasokan Hortikultura dengan Teknologi Controlled Atmosphere Storage

20 Agustus 2018   14:58 Diperbarui: 20 Agustus 2018   15:01 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Untuk saat ini CAS masih difokuskan penggunaannya untuk menyimpan cabai dan bawang merah. Namun CAS memiliki potensi yang besar untuk menyimpan komoditas buah-buahan tropis seperti mangga, pisang, nanas, dan buah-buahan yang ada di Indonesia. Dengan kaya dan beragamnya jenis buah di Indonesia, penyimpanan dan rantai pasok buah yang baik akan mempertegas posisi Indonesia sebagai penghasil buah eksotis tropis dunia.

Dengan penanganan konvensional, kehilangan hasil pasca panen produk hortikultura dapat mencapai 48%. Jadi bisa dihitung berapa nilai yang dihasilkan dari meminimalisir kehilangan hasil pasca panen tersebut.

Mesin Controlled Atmosphere Storage mungkin memang bukan satu-satunya solusi, tetapi bisa jadi merupakan alternatif yang paling masuk akal untuk saat ini. Sebuah alternatif solusi yang juga mengapresiasi hasil inovasi anak negeri *

*Di Indonesia CAS dikembangkan oleh PT Pura Group yang berdomisili di wilayah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun