Dua sampai tiga tahun yang lalu, bawang merah dan cabai merupakan komoditas langganan penyumbang inflasi. Saat panen raya tiba, ketersediaannya yang melimpah menjadikannya bernilai rendah. Â
Bahkan harganya tidak mampu menutupi biaya  yang dikeluarkan petani untuk melakukan proses produksi. Ketika off season dan atau momen hari besar tertentu, kebutuhan menjadi lebih tinggi dibandingkan ketersediaan yang berarti juga adanya harga yang tinggi.Â
Fluktuasi harga yang tinggi dari kedua komoditas tersebut merupakan sebuah ironi mengingat setiap tahun Indonesia selalu surplus Bawang Merah dan Cabai.
Kerjasama lintas sektoral antara Kementrian Pertanian dengan Kementrian Perdagangan sedikit banyak mampu mengatasi permasalahan harga yang berfluktuasi. Konsumen yang teriak-teriak karena harga yang terlalu tinggi sudah tidak ada lagi.Â
Fluktuasi harga yang tinggi memang sudah tidak terjadi tetapi pola supplay masih sama seperti sebelumnya. Barang melimpah saat on season dan jauh berkurang saat off season serta surplus secara akumulatif.
Managemen rantai pasokan yang kurang tepat menjadi penghambat upaya pemerintah untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasokan berlebih menguntungkan konsumen karena harga komoditas yang rendah.Â
Di sisi lain merugikan petani karena telah mengeluarkan banyak modal untuk proses produksi. Karakter produk hortikultura yang mudah rusak juga semakin memperlemah posisi  tawar petani.
Controlled Atmosphere Storage (CAS) merupakan mesin, Â alat, dan atau sarana penyimpanan yang mengkombinasikan antara teknologi pendingin dengan teknologi pengkondisian udara. Udara yang dikondisikan adalah kelembaban, oksigen, karbondioksida, dan etilen.Â
Kombinasi antara pendingin dan teknologi pengendali udara mampu menekan laju metabolisme produk hortikultura sehingga komoditas dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dengan susut bobot yang rendah.
Menurut Agung Subani (Vice Plant Manager PT Pura Agro Mandiri*) dalam penjelasannya kepada Dirjen Hortikultura, Suwandi, CAS bisa menyimpan produk segar hingga 3 hingga 6 bulan, kualitas dan kesegaran tetap terjaga, dan susut bobot sangat rendah, kurang dari 10 persen (news.trubus.id).
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Hortikultura, Suwandi, juga mengungkapkan bawha CAS sarana penting berguna menyimpan atau mengawetkan produk buah, sayuran, benih dan lainnya dengan mutu dan kualitas tetap terjaga. Cocok untuk stabilisasi pasokan, yakni saat panen raya disimpan ke dalam CAS atau sejenisnya dan dikeluarkan saat dibutuhkan (news.tribun.id).