Dan aku masih mencintamu
Walau luka balasmu untukku
Luka bertubi, sama dan berulang
Menganga, kering, dan menghilang
Hingga luka sudah tak berasa apa-apa
Dan kaupun sudah bukan siapa-siapa
Namun aku masih mencintaimu
Bukan karena inginku memilikimu
Tapi justru luka yang selalu kau berikan untukku
Kau tahu,
Pujangga adalah aku
Kata adalah senjata utamaku
Dan luka darimu
Bubuk mesiu setiap karyaku    Â
Aku dengan segenap lukaku, adalah sastraku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!