Mohon tunggu...
Arif Maulana
Arif Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Aktif jurusan Hubungan Internasional semester 7 dari Universitas Teknologi Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Invasi Russia terhadap Ukraina Melalui Prespektif Neo-Realisme

17 November 2022   01:57 Diperbarui: 17 November 2022   02:10 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yaitu dengan melakukan operasi militer di Kawasan Ukraina yang dimulai pada 21 Feruari 2022, Russia mengakui secara sepihak terbentuknya Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lunhask, yang membantu Russia dalam memerdekakan Kawasan tersebut dari genggaman Ukraina. Keesokan harinya tepatnya pada 24 Februari 2022 Putin secara resmi memulai invasinya ke Ukraina dengan mengumumkan "Operasi militer khusus" untuk men-denazifikasi batalyon Azov yang merupakan Neo-nazi dari Ukraina yang dikenal menganut ultra-nasionalis dan demiliterisasi wilayah Ukraina.

Setelah mulainya invasi Russia ke Ukraina, negara-negara barat mengecam tindakan Russia yang dinilai telah memulai perang dan melakukan pelanggaran HAM berat, selain kecaman dari negara-negara barat dan eropa mereka juga memberikan sanksi-sanksi seperti sanksi ekonomi kepada Russia apabila masih melanjutkan invasinya ke Ukraina, Russia masih tetap menginvasi Ukraina terlepas dari sanksi-sanksi yang diberikan oleh pihak barat.

Putin percaya bahwa Russia dan Ukraina merupakan satu bangsa sehingga membenarkan invasi Russia ke Ukraina. Perang antara Russia dan Ukraina tetap berlanjut sampai sekarang dan belum menemukan titik terang untuk melakukan perjanjian damai antara kedua negara ini. 

Walaupun sudah banyak upaya upaya Zelensky dalam menawarkan perdamaian ke pihak Russia dengan berbagai cara seperti negosiasi damai, Good offices, mediasi dan penyelesaian konflik melalui organisasi internasional, namun hanya menghasilkan gencatan senjata sesaat, setelah itu pihak Russia masih terus menggempur Ukraina sampai saat ini.

Neo-realisme memandang bahwa apa yang dilakukan oleh Russia terhadap Ukraina merupakan penerapan dari aliran offensive neo-realism yang dimana Russia merasa terancam kemanan nasionalnya oleh isu bergabungnya Ukraina dengan NATO yang menyebabkan terjadinya security dilemma dari pihak Russia dan mendorong Russia untuk melakukan invasi militer terhadap Ukraina guna menjaga keamanan nasionalnya, sedangkan Ukraina juga menerapkan aliran defensive neo-realisme yang dimana Ukraina melakukan mobilisasi militer dan usaha dalam mencari aliansi dengan negara-negara lainnya guna melindungi keamanan nasionalnya dari invasi militer Russia.

Referensi :

https://www.researchgate.net/publication/362678346_Upaya_Penyelesaian_Konflik_Rusia-Ukraina 

https://www.ircorner.com/neorealisme-sebuah-pengantar-singkat/ 

https://www.gramedia.com/literasi/invasi-rusia-ke-ukraina/ 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun