Langkah berikutnya adalah secara proaktif Pertamina melakukan sinergi antar BUMN. Rasanya tak asing bagi BUMN melakukan sinergi, seperti yang telah dilakukan Pertamina bersama PLN saat mengadakan workshop bersama terkait energi baru dan terbarukan beberapa waktu yang lalu. Sinergi seperti ini perlu semakin diperkuat dan diperluas agar jangkauan Pertamina semakin besar. Sinergi yang dilakukan ke depan tidak hanya sesama perusahaan yang bergerak di bidang energi, tetapi juga lintas sektor.Â
Selanjutnya, Pertamina bisa lebih mengintensifkan lagi kerja sama dengan pemerintah daerah seperti yang pernah dilakukan dengan Pemerintah Kota Palu beberapa waktu yang lalu. Kerja sama seperti ini adalah salah satu wujud pelibatan entitas lokal yang mengedepankan transparansi dan bentuk 'pancingan' bagi pemerintah pusat agar lebih mendukung lagi proses bisnis yang dilakukan Pertamina.Â
Langkah cerdas berikutnya adalah mengedepankan pendekatan kreatif dengan masyarakat. Kedekatan dengan masyarakat setempat menjadi kunci bagaimana sebuah project bisa berjalan mulus. Bahkan kadang tidak terduga, masyarakat grass-root memiliki kecerdasan alami yang sesuai dengan karakter wilayah dan sosialnya sehingga memunculkan inovasi-inovasi untuk menyelesaikan masalah energi seperti pada cerita sederhana di awal tulisan ini.
Maka sudah saatnya Pertamina mengganti istilah bagi masyarakat sebagai 'yang terdampak' menjadi 'subjek' dari proses penyediaan energi nasional. Pertamina bisa mencoba membalik konsep CSR dengan menerapkan CSR before business saat mengawali mengeksekusi rencana bisnisnya di suatu wilayah.Â
Masyarakat yang telah tergandeng melalui 4 pilar konsep CSR Pertamina yaitu: green village (pemberdayaan ekonomi masyarakat), Pertamina SEHATI (kesehatan), Bright With Pertamina (Pendidikan) dan ecopreneurship kemudian akan menjadi kepanjangan tangan Pertamina dalam memonitor unit bisnisnya. Dari sinilah mutualisme menjadi nyata; masyarakat merasa diuntungkan dan akan ikut menjaga ketersediaan energi di daerahnya, dan Pertamina mendapatkan untung karena menyediakan energi bagi mereka.Â
[caption caption="Issue Program CSR Pertamina (www.pertamina.com/social-responsibility/)"]
Sebagai Perusahaan yang bulan ini berusia hampir 6 dekade, Pertamina tak perlu ciut nyali berhadapan dengan kompetitor yang datang dari luar. Sekali lagi, modal nasional yang dimiliki Pertamina bukan hanya suntikan APBN dan kekayaan sumber daya alam maupun beragam energi baru dan terbarukan yang ada di Indonesia semata. Manusia Indonesia juga menjadi modal utama Pertamina untuk mempersiapkan pertarungan di ruang-ruang internasional.
Â
Pertamina Menginspirasi Indonesia, Mendunia
Mampukah Pertamina mendapat tempat di kancah global? Sangat mungkin! Seiring dengan laju perekonomian berbagai negara di dunia, kebutuhan energi menjadi semakin esensial untuk menopangnya. Data dan fakta membuktikan bahwa Tiongkok, Amerika Serikat, India, dan Rusia sebagai negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi di dunia menghadapi permasalahan konsumsi energi yang tinggi pula. Kebutuhan energi mereka inilah yang menjadi ruang bagi Pertamina untuk menduniakan tagline renewable spirit dengan menghadirkan energi terbarukan kepada mereka.
Berikutnya, Timur tengah dan negara tropis lainnya di kawasan Asia Pasifik adalah daftar negara-negara yang menjadi incaran pasar utama Pertamina. Kondisi alam yang relatif mendapatkan karunia energi terbarukan yang hampir serupa dengan Indonesia akan memudahkan Pertamina untuk hadir mengisi celah-celah kebutuhan energi di sana.Â