Mohon tunggu...
Arif L Hakim
Arif L Hakim Mohon Tunggu... Konsultan - digital media dan manusia

digital media dan manusia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merancang Pendidikan Anak di Antara Tiga Semesta

30 Oktober 2015   11:49 Diperbarui: 30 Oktober 2015   11:49 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya jika anda berpikir untuk lebih aman, silahkan mengikuti program asuransi pendidikan atau investasi untuk pendidikan anak. Banyak varian produk yang ditawarkan dengan tujuan untuk menyiapkan masa depan anak-anak dengan menghindari risiko ketidakpastian di masa depan.

Pentingkan esensi dari pada gengsi

Di era seperti sekarang, sering kita saksikan terkadang anak-anak diperlakukan sesuai dengan pergaulan orang tuanya. Contohnya, gegara orang tua melihat postingan yang menurutnya menarik di social media, orang tua menerapkan gaya hidup orang lain kepada anaknya.

Mungkin semua orang tua ingin memberi yang terbaik bagi anak-anaknya, namun tak jarang beberapa hal dipaksa mengikuti ‘apa yang ngetren’ dibanding ‘apa yang dibutuhkan’.

Sering sekali saya dan istri berdiskusi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan anak kami. Salah satunya adalah ketika berdiskusi tentang sekolah. Kami tak ingin terjebak pada tren semata, tetapi memilih sekolah karena esensi, bukan karena gengsi. Jka diikuti, gengsi tak akan ada habisnya, sementara pengeluaran mau tak mau harus dibatasi.

Anak yang kreatif dimulai dari orang tua yang inovatif

Anak-anak adalah peniru ulung. Apa yang dilihat oleh anak, biasanya akan ditiru. Jika ingin anak kita menjadi anak yang kreatif, maka lingkungannya juga sebaiknya mendukungnya untuk kreatif. Meskipun anak-anak bergaul di sekolah dan di masyarakat, pengaruh pertama pada tumbuh kembang anak adalah orang tuanya. Maka tampilkanlah hal-hal inovatif agar anak-anak memiliki sense of creativity yang tinggi.  

Di keluarga kecil kami, salah satu dari sekian banyak inovasi yang kami lakukan kepada anak adalah dengan mengganti tayangan televisi yang kurang bermutu dengan tayangan-tayangan menarik dari beragam video. Selain kemampuan verbal, kemampuan kinestetis anak juga bisa dilatih melalui video-video yang memang layak ditonton untuk anak-anak sesuai usianya. Video-video tersebut mudah diakses melalui berbagai cara, dan relatif terjangkau secara biaya.  

Membebaskan segala aktivitas anak dengan landasan kasih sayang

Melihat cepatnya laju jaman, sebagai orang tua memang perlu melakukan banyak penyesuaian dalam mendidik anak-anak. Kita tak bisa serta merta menyatakan, “jaman bapak dan ibumu kecil dulu begini, jadi kamu harus begini”. Konsep tersebut menurut kami perlu sedikit diluruskan, mengingat konteks jaman telah berbeda.

Atas dasar kasih sayang, biarkan anak memilih bidang yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Karena kita sebagai orang tua tentunya akan bahagia ketika melihat mereka bahagia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun