Mohon tunggu...
Arif L Hakim
Arif L Hakim Mohon Tunggu... Konsultan - digital media dan manusia

digital media dan manusia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Onrust; Saksi Pertumpahan Darah dalam Berbagai Rangkaian Sejarah

27 Oktober 2015   20:31 Diperbarui: 3 November 2015   08:43 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama satu dekade (1960-1970) tersebut, terjadi peristiwa yang berdampak hingga kini bagi Pulau Onrust. Kartosoewirjo, seorang pemimpin pemberontakan DI/TII yang juga kawan karib Presiden Soekarno semasa muda, konon dieksekusi di Pulau Onrust. Salah satu makam di pulau ini kemudian dikeramatkan dan terkadang didatangi peziarah setelah mendengar cerita tersebut. Selain itu, pada tahun 1968 juga terjadi penjarahan besar-besaran di Pulau Onrust. Bukan hanya barang berharga, beberapa komponen bangunan yang ada di Pulau Onrust juga dibongkar dan diambil tanpa bertanggungjawab.

[caption caption="Sisa-sisa bangunan yang masih terselamatkan di Pulau Onrust (dok. pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Timeline sejarah Pulau Onrust (disarikan dari berbagai sumber, diolah secara pribadi)"]

[/caption]

Pulau Onrust kini telah ditetapkan menjadi Suaka Taman Purbakala Kepulauan Seribu setelah sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin mengeluarkan Surat Keputusan yang menetapkan Pulau Onrust sebagai pulau bersejarah.

Selain digunakan untuk berwisata, usaha pelestarian beragam cagar budaya juga terus dilakukan di pulau ini. Semoga, semakin banyak pihak yang peduli dengan kondisi pulau yang merekam berbagai pelajaran atas sejarah yang pernah terjadi di sini. Dan semoga sejarah kelam yang pernah terjadi di Pulau Onrust tak akan pernah terjadi lagi di negeri seindah Indonesia.  

___________________

Tulisan ini salah satu cerita dari tulisan lainnya: 

Bocah Desa Menjelajah Laut Ibukota

Pulau Bidadari, Dulu Sakit Sekarang Cantik  

Beginilah Rupa Satwa di Pesisir Jakarta

Diteror Pulau Sekecil Kelor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun