Saya hanyalah penjaga kepulauan
Cinta persahabatan
Cinta perdamaian ketenangan
Dan cinta keindahan
Jakarta, 28 Oktober 1991
Demikianlah puisi yang tertulis di bawah patung rusa tujuh belas cabang yang ada di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu. Awalnya biasa saja saat melihat patung ini saat berkunjung ke Pulau Bidadari dalam rangka blog trip yang diselenggarakan Kompasiana, Kementerian Pariwisata, dan PT Seabreeze Indonesia 24-25 Oktober 2015 yang lalu. Namun saat menyaksikan lebih teliti, patung ini bukanlah cerminan rusa yang seperti biasa. Tanduk di atas kepalanya ada tujuh belas cabang, dan separuh badan rusa adalah seekor ikan.
Sampai detik ini, saya belum menemukan referensi tentang makna patung ikan berkepala rusa dan puisi di bawahnya. Pak Candrian dari tim ahli cagar budaya DKI Jakarta hanya memberikan sedikit clue saat saya bertanya tentang hal ini; “Itu mungkin dari mitologi yunani, atau semacamnya.”, serunya sambil tersenyum.
Memang perwujudan makhluk yang terdiri dari dua badan yang berbeda sering muncul dalam mitologi yunani. Centaur (centaurus) contohnya, makhluk yang digambarkan dengan gabungan antara manusia dengan kuda dalam satu badan yang cukup familiar dalam beberapa kisah. Tapi benarkah patung rusa yang ada di Pulau Bidadari ini berkaitan dengan mitologi yunani? Apakah ada hubungannya dengan rusa yang menjadi binatang keramat Dewi Artemis?
[caption caption="Puisi Sang Tanduk Tujuh Belas di Pulau Bidadari (dok. pribadi)"]