[caption caption="Sejenak kembali ke surga di Lombok Timur (dok. pribadi)"][/caption]
Keelokan Rinjani memang seakan tak bisa dipisahkan ketika kita menyebut Lombok. Namun, pulau surga yang menjadi salah satu andalan pesona Indonesia ini juga tak lengkap jika belum menyertakan keeksotisan pantai dan puluhan gili (pulau kecil) yang tersebar di sekeliling Lombok.
Saya pertama kali menilik Lombok lima tahun silam. Waktu itu sebuah tugas mengumpulkan sample penelitian kebetulan membuat saya harus berangkat ke Lombok Timur. Awalnya saya menyayangkan, mengapa bukan Lombok Barat atau Lombok Utara saja. Alasannya sederhana, saya ingin mengobati rasa penasaran terhadap trio gili yang populer; Gili Air, Gili Meno, dan tentu saja Gili Trawangan. Namun pada akhirnya saya tak jadi menyesal. Karena rupanya Lombok Timur juga memiliki berbagai spot wisata yang menawan.
Beberapa waktu yang lalu kenangan saya saat berkunjung ke Lombok pada 2010 kembali mencuat. Secara kebetulan ada pekerjaan yang harus saya selesaikan di Lombok. Darah traveler seakan mengalir kencang begitu pesawat mendarat di BIL (Bandara Internasional Lombok).
Tugas yang saya emban dalam perjalanan ke Lombok kali ini adalah untuk survei, dan asyiknya lagi Lombok Timur sebagai daerah yang menjadi lokasi utama. Seketika survei dan urusan pekerjaan terselesaikan, pikiran saya langsung mengarah ke sisi laut Lombok; trio gili di Lombok Timur! Â
Lombok Timur memiliki tiga gili andalan sebagai objek wisata yang sering dikunjungi. Lokasinya sering dikenal sebagai Gili Lampu. Penamaan gili ini konon dikarenakan adanya lampu mercusuar yang berdiri di atas gili untuk memberi petunjuk pada kapal laut yang sedang melintas. Sebelum mengeksplorasi ketiga gili eksotis ini, kita bisa menuju ke Pantai Gili Lampu yang menjadi titik awal sebelum menyeberang. Pantai Gili Lampu bisa ditempuh sekitar 2-2,5 jam menggunakan kendaraan bermotor dari Mataram.  Â
[caption caption="Pantai Gili Lampu, Lombok Timur (dok. pribadi)"]
Sekitar 20 menit perjalanan laut dilalui saat menuju Gili Kondo dan Bidara. Selama perjalanan inilah, keanggunan Rinjani semakin tampak mempesona dari perairan Lombok. Beberapa saat kemudian hamparan pasir putih telah terlihat mengelilingi beberapa pohon. Dua pulau tampak terbelah, Gili Kondo dan Gili Bidara bersebelahan dengan cantik di antara beningnya laut.
[caption caption="Gili Kondo, Lombok Timur (dok. pribadi)"]
Segera setelah menapakkan kaki di pantai pasir putih, saya mengeksplorasi pulau pribadi ini. Tak ketinggalan pula saya mengeluarkan masker snorkeling dan bergegas mencebur ke selat kecil yang memisahkan Gili Kondo dan Gili Bidara.
[caption caption="Gili Bidara tampak dari Gili Kondo (dok. pribadi)"]
[caption caption="Gazebo kecil di Gili Kondo, Lombok Timur (dok. pribadi)"]
Saya cukup terkejut dengan apa yang saya lihat di dalam laut saat saya snorkeling. Bergam terumbu karang mulai menampakkan diri. Di sekelilingnya ikan warna-warni seakan berlarian menyambut kedatangan saya. Hal tersebut sangat berbeda dengan keadaan saat saya berkunjung 2010Â silam. Kemudian, saat saya menggerakkan kaki lebih jauh lagi, saya menjumpai terumbu karang yang terikat dengan pemberat. Rupanya beberapa wisatawan telah melakukan transplantasi karang di sini. Pantas saja terumbu karang tampak semakin rimbun. Ikan-ikan pun terlihat betah bermain-main di sekitarnya. Â
[caption caption="Terumbu karang dan ikan warna-warni (dok. pribadi)"]
[caption caption="Transplantasi karang (dok. pribadi)"]
Tak terasa lebih dari dua jam saya mengeksplorasi keindahan pesona bahari trio gili eksotis di Lombok Timur. Meskipun berat rasanya meninggalkan Lombok, mau tidak mau saya harus segera pulang dan mencatatkan perjalanan berkesan ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H