“Pak Guru, beta dapat ikan!”, suara Ruslan menyeruak di atas permukaan air laut. Manfish (salah satu jenis ikan hias), maaf...kamu tertembak muridku. Satu persatu kawanan murid petualangku ini mulai muncul kemudian kembali menyelam lagi. Sampai akhirnya terkumpul 15 ekor ikan yang tertusuk besi anak-anak.
Kami akhirnya menepi. Kemudian sambil menyalakan api di atas sebuah batu besar, anak-anak membagi tugas, ada yang mencari pisang, kelapa, dan membersihkan ikan.
Anak-anakku, mereka sangat alami. Mereka benar-benar menyatu dengan alam di potongan pulau di Papua ini. Sore itu, seluruh jiwa raga kami benar-benar disatukan dengan alam, berenang dan menyelam di atas karang-karang, makan ikan bakar, pisang bakar, minum air kelapa, dan cuci mulut dengan buah kelapa, di pinggir pantai.
Sunset terlihat mulai tenggelam tepat di atas laut, saatnya kita pulang dengan perut kenyang dan hati senang.
______________
Awal September, bersama murid-murid petualang dari SDN Tarak, Distrik Karas, Fakfak, Papua Barat.
foto-foto ceria mereka ada di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H