Mohon tunggu...
Arif L Hakim
Arif L Hakim Mohon Tunggu... Konsultan - digital media dan manusia

digital media dan manusia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Husnudzon-Positif Thinking-Berbaik Sangka

22 Januari 2010   12:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:19 4018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal yang paling menyedihkan ketika kita tidak mampu mendapatkan apa yang kita inginkan. Dari hal yang sepele seperti ketinggalan acara tv gara-gara ketiduran, kehabisan tiket nonton konser musik, atau gagal menjadi juara pada sebuah kompetisi.

Mungkin banyak hal yang menjadi keinginan atau harapan dalam hidup kita. Akan tetapi, semua hal yang kita impikan belum tentu semuanya akan jadi kenyataan. Terkadang kita tidak mampu untuk mensyukuri segala yang telah diberikan Tuhan, namun hanya terus memandang ke depan demi mengejar semua yang kita cari.

Pada saatnya kita jatuh, kita mengalami situasi yang benar-benar tidak mengenakan, pahit, pedih, dan sungguh menyakitkan. Semua hal yang menjadi obsesi kita seolah-olah hilang dan menjadi puing-puing tak beraturan.

Cobalah untuk merenung, menunduk dalam, menghayati segala langkah dan perjuangan yang telah dilakukan. Lalu mendongak setinggi-tingginya ke atas, melihat langit dan pejamkan mata, bahwa ada DIA yang selalu menemani, mengiringi, dan membimbing arah kita.

Tanamkan dalam hati bahwa segala yang kita lakukan adalah bukan untuk kesia-siaan. Segala yang kita kerjakan adalah sebuah langkah menuju perubahan.

Tak pantas kita menyerah hanya karena tak mendapat apa yang kita harapkan.

Percayalah bahwa Tuhan punya segala yang kita cari, namun belum tentu segala yang kita inginkan adalah yang terbaik buat kita.

Mungkin Tuhan menunda, mengganti, atau akan memberi yang lebih baik dari apa yang kita inginkan.

Selalu ber-husnudzon, atau positif thinking atau berbaik sangka kepada Tuhan.

karena itu adalah salah satu hal yang bsa mengubah takdir kita.

Pojok FEB UGM, 27 Februari 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun