Suatu hari, seorang santri ikut bergabung pada acara Banser Ansor dalam program bersih-bersih masjid, mushalla dan makam sebuah desa di Sidoarjo menjelang Bulan Ramadan. Program ini dilaksanakan serentak oleh Gerakan Pemuda Ansor se Kabupaten Sidoarjo bekerja sama dengan Polri, TNI dan Bonek.
Ketika sampai ke sebuah masjid bersama rombongan Banser, santri ini bertanya kepada takmir masjid.
"Pak, masjidnya sudah punya vacuum cleaner apa belum?"
"Belum mas."
"Oh ya, kalau begitu saya ambilkan punya saya saja..."
"Ya mas, terima kasih..."
Akhirnya santri ini naik sepeda motor pulang ke rumah dengan tergopoh-gopoh untuk mengambil vacuum cleaner dengan agak susah payah karena lumayan besar alatnya. Sedangkan Banser dan anggota Ansor yang lain mulai membersihkan tempat wudlu, toilet dan dalam masjid.
Ketika sampai di masjid, nampak semua karpet sudah dikeluarkan dan siap untuk dibersihkan. Vacuum cleanerpun dikeluarkan. Ketika tahu alat itu, takmir masjidnya berkata.
"Ini apa mas?"
"Vacuum cleaner pak. Untuk menyedot debu karpet."
"Lho mas, kalau alat ini masjid juga punya walaupun kecil ukurannya."
"Katanya tadi tidak punya pak..."
"Kalau vacuum cleaner memang tidak punya. Kalau penyedot debu ya punya mas?"
Gerrr. Yang mendengar percakapan ini pun tertawa bersama. Sang santri hanya garuk-garuk kepala sambil senyum menahan tawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H