Mohon tunggu...
Arif Khunaifi
Arif Khunaifi Mohon Tunggu... Administrasi - santri abadi

Manusia biasa dari bumi Indonesia .:. Ingin terus belajar agar bermanfaat bagi alam semesta... .:. IG & Twitter: @arifkhunaifi .:. Facebook: Arif Khunaifi .:.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Java Dancer Coffee Kahuripan dalam Pusaran "Malang Sejuta Kopi"

12 April 2018   14:31 Diperbarui: 12 April 2018   14:48 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaikan bola salju yang sudah menggelinding. Geliat gerakan "Malang Sejuta Kopi" sudah merambah kemana-mana. Sebuah gerakan yang memberikan kopi gratis selama bulan April 2018 ini dikuti oleh 42 kedai kopi. Padahal, ketika dicetuskan pertama kali pada tahun 2017, even ini hanya diikuti oleh 28 kedai.

Salah satu displai kopi di Java Dancer Coffee.Foto: dok.pribadi
Salah satu displai kopi di Java Dancer Coffee.Foto: dok.pribadi
Sebagai kedai yang peduli dengan kesehatan pelanggan, Kedai Java Dancer Coffee ikut bergabung dalam Malang Sejuta Kopi yang mempunyai kepedulian tinggi untuk mengedukasi penikmat kopi cara ngopi sehat. Salah satu caranya adalah tanpa gula. Dengan tanpa gula, saat itulah kopi sebagai anti oksidan dan anti kanker akan berfungsi maksimal.

Salah satu menu kopi (Dokumentasi Pribadi)
Salah satu menu kopi (Dokumentasi Pribadi)
Tidak salah jika kemudian Java Dancer Coffee menjadi salah satu tujuan para penikmat kopi. Semua karyawan yang dimilikinya dibekali pengetahuan tentang kopi agar semua mampu menjelaskan tentang bagaimana cara ngopi yang sehat. Oleh karena itu juga, hanya barista yang telah menjalani masa training lebih dari tiga bulan yang boleh membuat kopi untuk costumer.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Selain itu, sejak pertama kali berdiri pada Bulan Desember tahun 2008 Java Dancer Coffee selalu berkomitmen untuk selalu menggunakan biji kopi Nusantara terutama dari kawasan yang kopi terbaik di Malang. Bagi penikmat kopi sejati, mereka akan tahu betul bagaimana kualitas kopi yang disuguhkan. 

Hal ini menyebabkan banyak sekali pelanggan mulai tahun 2008 yang terus kembali ke Java Dancer. Sampai saat ini, mayoritas pengunjung adalah pelanggan reguler.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
"Beberapa kali saya bertanya kepada pengunjung yang sudah bertahun-tahun menjadi pelanggan ngopi di tempat ini dan jawabannya hampir sama. Karena kedai ini kualitas kopinya selalu terjaga sejak pertama kali buka." Jelas Mas Eren Breysinggih, manajer Kedai Java Dancer Coffee.

Tempat Nostalgia Unik dan Klasik

Konsep tempat ngopi yang unik seperti adanya wayang seperti bagong, semar, petruk, bagong dan lain sebagainya membuat pecinta kopi makin betah dan bisa menjadi tempat bernostalgia. Ornamen-ornamen lain yang antik dan lagu-lagu jawa yang terdengar lembut membuat tempat ini semakin sahdu dan romantis. Yups, klasik dan asyik.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Bahkan bagi yang tidak pernah ke kedai kopi pun, dia merasakan nyaman di tempat ini. Salah satunya Nur Afifah, istri penulis. Dia mengatakan, "Saya memang tidak pernah ke kedai kopi, namun merasa cocok dengan menu kopi di sini dan nyaman tempatnya."

Sebagai ungkapan rasa suka citanya itu, dia juga menuliskan review bahagianya itu di akun Google Local Guides miliknya dalam mengomentari Google Maps Kedai Java Dancer ini.

Kedai ini sendiri tidak buka 24 jam. Buka mulai jam delapan pagi sampai jam sebelas malam, dan semua menu yang disediakan dijamin halal. Hal ini sesuai dan sejalan dengan keinginan pendiri kedai ini yang juga pecinta kopi dalam negeri bercita rasa tinggi namun tetap menginginkan generasi sehat dengan kopi, namun tanpa harus begadang sampai pagi.

Selain kopi, Java Dancer juga memenuhi keinginan pelanggan yang tidak hanya minum kopi, namun juga sekalian untuk makan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Jika kembali merujuk kepada salah satu misi gerakan "Malang Sejuta Kopi" yang menginginkan anak-anak bangsa bisa menikmati kopi asli bercita rasa tinggi yang sejak pada zaman penjajahan hal itu sulit untuk dilakukan. Maka bisa dikatakan, Java Dancer adalah salah satu ujung tombak untuk merealisasikan niat baik tersebut.

Sebagaimana harus kita tahu, kopi yang terbaik Indonesia pada zaman penjajahan Belanda selalu dikirim ke luar negeri, sehingga rakyat Indonesia tidak bisa menikmati kopi sama sekali. Bahkan selalu ada operasi kopi di rumah-rumah warga untuk memastikan tidak ada kopi di tempat mereka.

"Saking pinginnya ngopi, rakyat Indoesia waktu itu mencari daun kopi untuk dibakar dan dijadikan kopi. Maka sekarang saatnya kita balik, anak bangsa yang menikmati kopi terbaik negeri ini dan sisanya baru boleh diimpor ke luar negeri." Ungkap Mas Lakaono Budiarto, pendiri Gerakan Malang Sejuta Kopi.

Mas Budi. Foto: dok.pribadi
Mas Budi. Foto: dok.pribadi
Selain itu, gerakan Malang Sejuta Kopi ini juga sangat membantu para petani kopi di Malang yang ada di empat lereng gunung untuk mampu bersaing dengan harga yang baik karena mereka akan mengenal langsung para pelaku "Kopi" di kota, sehingga harga kopi tidak dipermainkan oleh para tengkulak.

Pelanggan Manca Negara

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Kualitas kopi yang disuguhkan Kedai Java Dancer nyatanya tidak hanya diketahui oleh penikmat kopi dalam negeri. Banyak sekali penikmat kopi dari luar negeri yang menjadi pelanggan setia kedai kopi lokal pertama di Kota Malang ini.

Dalam pengamatan penulis, memang banyak turis manca negara yang sedang menikmati kopi ditempat ini. Mereka tampak lalu-lalang dan secara bergantian datang dan pergi. Sebuah pemandangan yang langka di sebuah kedai lokal.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Maka, sebuah misi Gerakan Malang Sejuta Kopi yang bertujuan agar Malang Raya menjadi tujuan ngopi dari seluruh penjuru dunia sudah terjadi di sini. Bukan lagi ngopi ke luar negeri atau brand luar negeri, tetapi dari luar negeri yang datang ke kedai milik anak negeri.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Didukung tempat yang strategis di Jl. Kahuripan 12 yang tentu saja sangat dekat dengan alun-alun tugu dan kantor Walikota Malang menjadikan para pecinta kopi dijamin tidak akan kesulitan mencari tempat ini.

Doa penulis. Semoga Gerakan Sejuta Kopi ini ke depan semakin menggurita dan kedai-kedai kopi sehat di Malang Raya semakin berjaya. Para petani kopinya juga semakin berdaya. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun