Mohon tunggu...
Arif Khunaifi
Arif Khunaifi Mohon Tunggu... Administrasi - santri abadi

Manusia biasa dari bumi Indonesia .:. Ingin terus belajar agar bermanfaat bagi alam semesta... .:. IG & Twitter: @arifkhunaifi .:. Facebook: Arif Khunaifi .:.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

(Humor) "Ngos-Ngosan" Mengejar Mas Kumis

8 November 2017   21:39 Diperbarui: 8 November 2017   21:50 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ambil gambar bersama Kompasianer Jawa Timur. Foto by Budiono Sukses

Beberapa hari lalu, peraih Best in Citizen Journalism Kompasiana Mas Nanang Diyanto Dwi Sukarno yang kerap dipanggil Mas Kumis ini mengikuti acara Ngobrol Bareng MPR dengan Netizen di Surabaya. Sehari sebelum acara, saya coba WA mengenai transportasi dari Ponorogo yang berujung dengan kesepakatan jika naik bus saya siap menjemput karena berada di satu jalur, namun jika naik kereta saya tidak bisa menjemput karena Stasiun Gubeng yang terlalu jauh.

Jam 07.30 saya sudah sampai di tempat acara lalu mengambil beberapa gambar spot bagus di lobby utama Hotel Fairfield Marriot. Di lantai 3A, para kompasianer seperti Mbak Avy, Mbak Nurul, Mbak Heny, Mas Choiron dan Mas Selamet Hariadi serta Mas Heri Supri asal Malang sudah menunggu. Tidak lama kemudian saya sampai ke lantai 3 A dan mengisi buku tamu serta ganti baju yang telah disediakan panitia.

Sekitar jam 08.35 Mas Nanang memberi kabar di grup WA bahwa dia akhirnya sampai di hotel. Lega hati saya dan bersyukur alhamdulillah..., karena tepat jam 09.00 acara akan dimulai dan semua peserta harus sudah di dalam ruangan. Pikir saya, cepat juga ya dari Gubeng ke jalan Mayjen Sungkono.  Beberapa kali teman-teman di grup WA bertanya di tingkat berapa tempat acara termasuk Mas Nanang.

HP saya berdering, nampaknya Mas Nanang menelpon,

"Mas saya cari kok tidak ada lantai 3 A. Yang ada lantai 3?"

"Ada kok, ini sudah hampir kumpul semua. Gini saja, biar mudah tunggu di depan lift lantai 3 ya..."

"Oke siap..."

Waktu menunjukkan pukul 08.50. Saya berlari turun lewat tangga darurat menuju lantai lift lantai 3. Toh hanya satu lantai. Namun apa yang terjadi ternyata si doi tidak ada di depan lift lantai 3. Saya kemudian berlari lift yang lain karena hotel ini semacam hotel kembar yang tentu saja dengan dua lift yang berbeda.

Foto by Agoda
Foto by Agoda
Ketika tidak menemukan Mas Nanang di depan lift, saya menelponnya agar turun ke lobby dan berdiri di depan resepsionis agar saya mudah mencarinya. Dia pun mengiyakan permintaan saya. Melihat lift yang penuh dengan banyak orang antri, saya berlari lewat tangga darurat menuju lobby. Di sana lagi-lagi saya tidak juga menemukan Mas Nanang. Lalu saya telpon,

"Mas Nanang saya sudah di depan resepsionis lho?"

"Saya juga sudah kok mas..."jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun