[caption caption="Pengalaman pertama menikmati keindahan dalam laut. dok.pri"][/caption]Hari Rabu, 13 Januari 2016 adalah hari ketiga Datsun Risers Expedition. Pagi hari usai sarapan, kami berangkat dari Hotel Cantika di Tanjung Redep, Berau, Kalimantan Utara lalu menyeberang ke Pulau Derawan menggunakan speed boot dengan memakan waktu sekitar satu jam setengah.
Datsun dan Kompasiana mengajak para risers ke tempat ini tentu saja bukan alasan. Ibu Idriani Hadiwidjaja sebagai Head Datsun Indonesia mengatakan, “Datsun berharap dapat mengukir momen yang berkesan bersama para risers. Kami berharap dengan digelarnya ekspedisi ini dapat meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap Wisata Nusantara.”
[caption caption="Sampai di Di Derawan"]
Apa yang dikatakan oleh Ibu Indri memang ada benarnya. Saya yang belum pernah melakukan perjalanan darat di Kalimantan dan mendatangi Pulau Derawan merasakan dan dapat mengambil hikmah bahwa betapa indahnya Indonesia. Laut yang hijau dan pasir yang bersih menginspirasi saya untuk menjadikan lingkungan sekitar tempat tinggal menjadi bersih seperti di tempat ini.
Jika anak-anak muda Indonesia mempunyai kesadaran pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan, maka Insya Allah Indonesia pada masa-masa mendatang akan lebih baik lagi. Saya yakin dengan hal tersebut. Acara-acara seperti ini penting dilakukan oleh perusahaan lain untuk memberikan inspirasi generasi bangsa untuk lebih mencintai bangsanya.
Jangankan untuk tiket pesawat, untuk menyeberang ke tempat ini koceh yang harus dikeluarkan mencapai angka 11 juta menurut Pak Acok, nahkoda speed boot yang berkapasitas 25. Bahkan kalau ditambah sampai Pulau Kakaban sebagaimana para risers ini harganya 17 juta untuk pulang pergi .
Perjalanan Derawan dan Aktifitasnya
Untuk menghilangkan penat dalam perjalanan, risers memakai berbagai macam acara. Ada sesi foto bersama, pembuatan video dan menyanyi bersama dan lain sebagainya sehingga tidak terasa, rombongan risers sudah sampai di pulau Derawan dengan selamat walaupun sempat diguyur hujan dalam perjalanan.
Lalu kami makan siang dan persiapan untuk menyelam. Tidak semua tim risers anggotanya berani ikut turun. Ada yang tidak bisa renang ada yang phobia dan lain sebagainya. Namun kami risers dari tim 5 GAS (Gapey Arif Santo) bersyukur karena tim kami ikut semua sehingga bisa foto dan mengambil video bersama dari dalam laut yang indah dan eksotis.
Sungguh ini merupakan pengalaman pribadi yang sangat berharga bagi saya yang untuk pertama kalinya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana indah dan hebatnya ciptaan Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H